Kala kutatap wajah teduhmu
Saat kulihat mata sayumu
Ada do'a terhampar luas mengharu biru
Bahkan memori ini tak cukup untuk mengingat segala pengorbananmu
Ahad pagi dunia begitu syahdu
Tuhan hingga kini masih memberi waktu ibadah untukmu
Ahad pagi dunia begitu syahdu
Inilah hari lahirmu
Hari di mana penghuni langit menyaksikan muhasabah hidupmu
Maaf jika selama ada hadirku, aku menyusahkanmu
Memberi goresan luka pada kalbu
Menambah letih jasad dan pikiranmu
Hingga  memori ini tak cukup untuk mengingat segala pengorbananmu
Ahad pagi dunia begitu syahdu
Kukirim sepotong ucapan tanda hari lahirmu
"Ibu selamat ulang tahun nggih, semoga tetap menjadi istri dan ibu yang sholihah"
Tak lama kau balas pesan singkatku
"Terima kasih hadiahnya,ibu sayang kamu"
Ahad pagi dunia begitu syahdu
Usai membaca untaian kata-katamu
Air mata dan do'a bernyanyi indah mengalunkan lagu kasih dan rindu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H