"Saya merasakan ia sudah dekat." Sahut Irwan.
 "Mungkin dalam perjalanan ke sini?" Komen Andy.
 "Entah... sebaiknya kita tenang dan menunggu," jawab Irwan lagi sambil memperhatikan Pak Hapri yang tiba-tiba air mukanya berubah agak pucat dan berkeringat. Pandangan mata Pak Hapri terlihat terpaku, mengarah lurus kepada seorang wanita yang tiba-tiba saja sudah ada dan duduk di meja paling sudut, di arah belakang Irwan dan Febri. Semua matapun ikut melihat ke arah wanita itu. Tangan mereka tak bergerak dengan mulut nyaris ternganga. (Bersambung)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!