Mohon tunggu...
Muhammad Fariz
Muhammad Fariz Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Haloo,, Saya saat ini bekerja di Konsultan Infrastruktur & Lingkungan, PT Infra Tama Yakti, Jakarta Selatan Dahulu kala saya belajar di Teknik Lingkungan ITB untuk Program Pendidikan Sarjana (S1),Bandung, Sebelumnya saya bersekolah di : -SMA Negeri 5 Bandung -SMP Negeri 1 Bandung -SMP Negeri 3 Semarang -SLTP Harapan 2 MEDAN -SD Harapan 1 Medan -SDN Merdeka 5 Bandung -TK Istiqomah Bandung Semoga Saya bisa belajar menuangkan ide dan informasi melalui Kompasiana ini, dan tentunya berharap dapat menyambung silaturahmi dengan sahabat Kompasiana lainnya, Salam Kenal, Cheers!! =)

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pengelolaan Sampah di Kampus ITB

23 Februari 2011   07:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:21 1017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenernya artikel ini lebih ditujukan buat temen-temen di Kampus ITB, karena isinya lebih mengarah pada sindiran untuk anak ITB yang masih banyak tidak memilah sampah sesuai tempatnya.Akan Tetapi mudah-mudahan tulisan ini juga dapat menginspirasi sahabat kompasiana semua karena Permasalahan Sampah merupakan masalah kita bersama dan membutuhkan upaya kita bersama untuk menyelesaikannya. Mudah-Mudahan Bermanfaat, --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Ingin berbagi sedikit cerita nih mengenai pengelolaan sampah di kampus ITB, Mudah-mudahan Bermanfaat..

"Ada yang tau ga, kalo sampah di kampus ITB setelah dibuang di tempat sampah yang warna item-putih , terus dikemanain yaa?"

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh temen-temen Ganesha Hijau ITB,  hasil survey terhadap 350 responden menunjukkan bahwa hanya 26% mahasiswa ITB yang tau kalo sampah kita diangkut dan diolah di PPS SABUGA..Weleh Weleh….. Mungkin ini yang ngebuat pada males memilah sampah kali ya? karena byk temen-temen di kampus yg berpendapat "toh entar juga sampah nya disatuin lagi”..Bener Ga sih? yuk kita telusuri perjalanan sampah di kampus kita.. Cekidot!! Alur Perjalanan Sampah dikampus kita gimana sih? Tempat Sampah Terpilah>> Pengangkutan oleh mobil pengangkut sampah >> Pusat Pengolahan Sampah Sabuga Hmm..lalu di Pusat Pengolahan Sampah (PPS) Sabuga diapain aja sih sampahnya? Jadi di PPS SABUGA sendiri ada beberapa alur pengolahan,yaitu : PENGOMPOSAN Di PPS SAbuga, sampah yang dapat mudah membusuk (potongan rumput, dedaunan kering, sisa makanan kantin,dll) akan dikomposkan menjadi pupuk Organik dengan produk “KOMPOS GANESHA”..Wah, mantap tuh!yang butuh kompos, beli aja kompos Ganesha.. Pengomposan di PPS Sabuga DIJUAL KE BANDAR Nah, lalu yang sulit membusuk seperti kertas,kardus, botol, logam,dan barang lain nya yang memiliki nilai ekonomis (laku utk dijual ke Bandar) akan dikumpulkan dan disalurkan tersendiri. Sampah yang terpilah untuk di jual ke Bandar INSENERASI Lalu, sampah yang tidak memiliki nilai ekonomis diapain? ternyata ITB membuat sebuah mesin pembakar (insenerator) yang dibakar pada suhu yang relatif tinggi dan juga dilengkapi dengan alat pengendali pencemaran udara yang bernama Cyclone. Pembakaran sampah dengan teknologi Insenerator Dari pembakaran ini, akan diperoleh debu atau abu sisa pembakaran yang dapat digunakan sebagai bahan bangunan seperti batako, pot bunga, dll. Abu hasil pembakaran insenerator jadi BATAKO cap ITB..hehe Pesan dari Direktorat Sarpras :

  • Hindari Pemakaian Kemasan Makanan dari Bahan Styrofoam!

Hal tsb karena keterbatasan kemampuan dr sarana pengolahan sampah saat ini belum mampu untuk mengolah sampah yang berasal dr bahan styrofoam, dan juga styrofoam tidak baik untuk kesehatan (karsinogenik). Oleh karena itu, diharapkan agar warga kampus ITB tidak memesan makanan yang dikemas dgn menggunakan kemasan styrofoam

  • Membantu Memilah sampah dari sumber (mudah membusuk dan sulit membusuk)

Seluruh Civitas akademika dapat berpastisipasi dengan memilah sampah sesuai jenisnya karena akan sangant membantu proses pengelolaan selanjutnya. ————————————————————————————————————————————————– Nah, Sahabat2 Kampus ITB yang cerdas2, gimana setelah mengetahui pengelolaan sampah kampus kita? ternyata sistem pengelolaannya sudah ada yah..Mudah2an menjawab dan memberi sedikit informasi, kalau SAMPAH di ITB tuh ada sistemnya loh. Tapi sayang nih, pada kenyataannya kondisi kampus kita seperti berikut (jangan takut ya melihat gambar dibawah ini, hehe)  : ini waktu tahun 2009 akhir, di tempat sampah deket altim, sekarang udah pake bak yang lebih besar sih..Tapi lita coba yang mengesalkannya..itu Sampah styrofoam nya maakkkjaangg.. Nah, ini salah satu contoh buruk perilaku anak2 ITB di RUang 32 CC barat ..Buang SAmPAH pada tempatnya AJA GA BISA! Ini yah yang katanya anak2 TERBAIK NEGERI INI? GA yakin tuh.. Pemesanan Konsumsi untuk kegiatan masih banyak nih yang pake Styrofoam..ckckck

“Jadi Kalo LO ANAK ITB! Bantu dong bapak2 yang setiap hari harus mengolah sampah kita biar lebih lancar pekerjaannya. Kasian kan kalo mereka Waktu kerja nya harus nambah lagi untuk memilah sampah di PPS SABUGA.”

(duh, ,maaf-maaf, kebawa esmosii nih gara2 kasian ngeliat kerjaan bapak2 disana yg milah2 teruuuzz.) Tapi di Balik itu Semua… Ternyata temen2 lembaga baik himpunan dan unit pun membuat suatu program yang dapat mendukung sistem pengelolaan sampah di kampus ITB. Mau tau apa aja kegiatan yg dilakukan teman2 lembaga yang concern banget nih ke pelestarian lingkungan…Jeng Jeng Jeng,,siapakah merekaaa??? Mereka adalaah………….

  • HMTL (Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan)

di HMTL ternyata sudah ada 6 jenis pemilahan sampah di dalam himpunaan dan juga tempat sampah khusus untuk kertas di seluruh sudut gedung Teknik Lingkungan. 6 jenis pemilahan sampah di HMTL (kertas,Tetrapak,bungkus kemasan,sampah organik,anorganik, dan botol plastik)..Gambar2. Tempat pemilahan sampah kertas, untuk di daur ulang atau dipakai lagi yang sisi nya masih kosong Selain itu, sistem perkuliahan di TL, terutama untuk laporan praktikum, dan juga draft Tugas Akhir untuk bimbingan, menggunakan kertas bekas yang sisinya masih kosong (REUSE PAPER).

  • IMA-G (Himpunan Mahasiswa Arisitektur)

Himpunan Mahasiswa Arsitektur pun membangun suatu sistem pemilahan sampah untuk kertas dan botol plastik yang dilakukan oleh tim SAMANTHA (Sebuah kelompok minat yang ada di IMA-G). Pemilahan sampah di Gedung arsitektur Selain itu , himpunan mahasiswa arsitektu juga sangat concern terhadap tertib publikasi dengan sistem One Paper One Board, Kampanye “One Paper One Board” dengan salah satu tujuannya mengurangi sampah kertas dari publikasi acara (REDUCE PAPER).

  • HIMATEK (Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia)

Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia dengan tim Eco-Che nya telah membangun suatu sistem pengelolaan sampah di Program studi nya, dengan menambahkan tempat sampah khusus tetrapak (aseptik) selain tempat sampah yg mudah membusuk dan sulit membusuk. tempat sampah di gedung Teknik Kimia

  • UGREEN

Teman2 U-Green juga concern dalam mengkampanyekan sistem pengelolaan sampah di kampus dan setiap anggotanya untuk memilah sampah. Salah satu program U-Green adalah WARUNG KERTAS. Sebuah kegiatan Daur Ulang terhadap sampah kertas untuk diproduksi menjadi kertas kembali (RECYCLE PAPER). recycle paper Luar Biasa yah apa yang dilakukan oleh temen2 lembaga tersebut. Mudah2an gerakan mereka dapat terus kontinu (berkelanjutan). Pengelolaan sampah di kampus kita tidak akan berjalan dengan baik, jika tidak didukung oleh seluruh civitas akademika ITB itu sndiri, terutama oleh mahasiswa2nya.. Ternyata Percuma jika Infrastruktur dan  PERATURANnya sudah GREENtetapi PERILAKU/ATTITUDE kita masih tidak tertib. Untuk itu dibutuhkan suatu gerakan bersama dalam membangun GREEN ATTITUDE tersebut, mulai dari berbagai hal kecil, tetapi berdampak besar. hmm.. Apa yah contohnyaa??? ADa beberapa hal yang bisa banget nih kita lakukan.. Misalnya :

  • Yuk Kita mengganti KULTUR PERANG AIR saat wisudaan, yang ternyata satu himpunan saja bisa sampai 8000 plastik, dan membuang air bersih begitu saja.
  • Mari Kita TIDAK lagi MENGGUNAKAN STYROFOAM di setiap acara yang kita bikin.
  • Sudah saatnya kita membawa BOTOL MINUM dan TEMPAT MAKAN SENDIRI untuk mengurangi pembelian botol plastik air kemasan, dan juga bungkus plastik untuk makanan
  • Dan tentu sudah saatnya pula kita mengurangi konsumsi Kantong KRESEK dengan cara memakai kembali kantong kresek yang sudah kita simpan, atau dengan membawa tas yang praktis dan dapat menjadi wadah pengganti kantong kresek.
  • Yuk kita Memilah sampah,cuma dua jenis ko, ga suliitt,,
  • Ayo kita mengurangi publikasi dengan media kertas, karena kertas dari pohon, dan deforestasi semakin meningkat di Indonesia. Ganti yuk dengan media maya.sekarang lebih trend loh.. (bisa contoh tuh publikasi nya M-FEST HMM, dan juga BIOFRONT nya NyMPHAEA..PAPER LESS banget loh booooo..hehe

Jadiiiiii…sudah saatnya kita semua berperan, berkolaborasi, dan bergerak.. Untuk Kampus yang kita cintaii, untuk lingkungan sekitar, dan untuk alam bumi ini.. A small thing, will give a big impact.. Let’s think Globally, and Act Locally Walau usaha sekecil apapun,temen2 sudah menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain,,karena menjaga lingkungan itu simple sih..intinya gimana supaya kita ga berlebihan, agar alam ini dapat tetap mensupport untuk kehidupan anak cucu kita kelak.. p.s : “Dengan teman2 menyebarkan informasi ini, teman2 telah membantu mengkampanyekan pengelolaan sampah agar kampus ini turut menjadi bagian dari Solusi, bukan  menjadi sumber masalah untuk Lingkungannya..” Mohon maaf sebelumnya kalo ada kata yang kurang berkenan kelak..masih belajar menulis.. Terima kasiihh =) Salam Kolaborasi, Muhammad Fariz-15306054 “Let’s collaborate through ecocampus movement”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun