Mohon tunggu...
Andang
Andang Mohon Tunggu... profesional -

free as a bird

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ayo Berlomba Mencintai Koruptor

5 Februari 2012   11:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:02 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Siapa sih yang nggak benci korupsi?  Mungkin cuma koruptor yang nggak benci korupsi...

Tapi jangan salah sangka, belum tentu ini berarti membenci Koruptor...Apa buktinya?

Buktinya gampang di keseharian kita, kalo ada tetangga kaya mendadak, setelah memangku jabatan tertentu:


  • Akan banyak tetangga yang datang beramah-tamah...mengucapkan selamat atas kesuksesannya selama menjabat...dan mendoakan agar semakin sukses
  • Akan banyak proposal dari mesjid-mesjid untuk mencari dana pembangunan...
  • Mungkin ada pujian-pujian dari ulama sekitar akan kedermawanan sang Pejabat...
  • Akan banyak decak kagum sama mobil mewah-nya yang keluar malam hari saja atau weekend...(abis malu dong ke kantor pake Jaguar, Alphard, Mercy...hehe
  • Akan banyak yang SKSD, sok kenal sok dekat...
  • Akan banyak sodara jauh ngaku sodara dekat..hehe
  • Akan banyak tetangga jauh ngaku tetangga dekat...
  • Akan pura-pura gak heran dan gak tahu darimana asal duit yang bikin kaya mendadak ituu...
  • Akan banyak yang cari cara bisa jadi mantu or besan...
  • Akan banyak Istri2 bilang: "pah, papah, kamu kayak dia dong, baru setahun udh bisa keliling dunia...Papah gimana sih udh menjabat 10 tahun rumah kita masih ngontrak terus..." hehe
  • Akan banyak anak2 bilang: "Mamah2, kenapa Papah gak kerja di tempat Papahnya si XYZ, tiap hari bawa IPAD 2 lho ke sekolah...aku kan juga mauuu..."
  • Bla-bla-blah.....


Inilah mengapa koruptor kadang seperti gak menyadari kalo dibalik segala senyuman banyak hujatan yang di-alamatkan kepada mereka.  Abis alamat pos-nya gak jelas sih, jadi gak sampee deeeh..hehe..

Segala senyuman dan pujian tentu membutakan mereka dan makin membuat mereka merasa "nothing wrong" dengan apa yang mereka dapat. Mana bisa mereka mendengar gosip-gosip dibelakang, kalo disekeliling mereka yang ada hanya sambutan manis...

Inilah bahaya lanjutan korupsi. Karakter bangsa menjadi bangsa yang hipokrit. Bangsa yang mengagumi segala yang instan. Pingin cepat kaya tanpa usaha, pingin dapet IPK tinggi tanpa belajar, Pingin dapat ijazah tanpa kuliah...siapa yaaaa???    Pingin dapat jodoh tanpa mencari....(wah sorry, yang ini agak ngelanturr..hehe).

Mencela habis-habisan tetapi didalam hati pingin bisa begitu..ya nggak siih? Namanya juga manusia, sapa sih yang gak pingin naek Bentley sambil gandeng cewek-cewek cantik...hehe....Ini juga yang menyebabkan banyak aktivis jadi luntur kayak bahan baju murahan kena sabun cuci...

Betul demikian? Mungkin Bapak2, Ibu2..Bro & Sis sekalian yang lebih tahu...

Salam Indonesia,

andang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun