Kisah kata dari sebilah belati.
Ada yang mati disini, disana menjadi abadi.
Menghunus mata, bibir berucap pada hati. Kita lalu menjadi sendiri, kelu, pilu, dan malu tersipu.
Pelangi jingga menjadi rasa mengiringi senja. Rasa yang mana ucapnya?
Pada hati yang terbagi, tak akan pernah ada janji. Semua itu semu. Cinta sendiri, tegur sapa pada yang berlari.
Aku yang ada disini, sementara menata keping-keping hari bersama rajutan mimpi. Kita memang tak akan pernah bersandar menuju tepi, tak akan. Apalagi jika hanya menuruti imaji.
Sisanya, bagaimana nanti ketika tak ada sekat dalam ruang yang semakin lara. Atau rindu yang hanya mengisi sudut gelap melankolia kita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI