Adakah yang lebih kelam daripada guratan cahaya siang?
Adakah yang lebih dalam daripada jengkal air di tanah berlumpur?
Atau adakah yang lebih legam daripada kematian tanpa peringatan?
Mereka bilang kami hanya berkata-kata, menggurat sebibir tipis di sehelai putih bergaris.
Melihat sebentar lalu mengiba, bagaimana kami bisa berkata jika cara mu menatap manusia dengan segenggam harga.
Lalu, apakah onggok tanah di peraduan kehidupan bisa mengadu?
Tentang keadilan hidup, tentang perampasan yang tak pernah cukup.
Mati ya?
Ini yang kami nanti.
Menerabas jauh menemui kesejatian diri.
Katanya mati, tapi tak berkata juga mati.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!