Mohon tunggu...
Rezha Nata Suhandi
Rezha Nata Suhandi Mohon Tunggu... Penulis - Rezha

Mencintai senja kala biru, kegaduhan imajinasi lambang superioritas intelektual.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Sendiri

17 Juni 2017   02:51 Diperbarui: 17 Juni 2017   03:28 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah kata dari sebilah belati.
Ada yang mati disini, disana menjadi abadi.

Menghunus mata, bibir berucap pada hati. Kita lalu menjadi sendiri, kelu, pilu, dan malu tersipu.

Pelangi jingga menjadi rasa mengiringi senja. Rasa yang mana ucapnya?

Pada hati yang terbagi, tak akan pernah ada janji. Semua itu semu. Cinta sendiri, tegur sapa pada yang berlari.

Aku yang ada disini, sementara menata keping-keping hari bersama rajutan mimpi. Kita memang tak akan pernah bersandar menuju tepi, tak akan. Apalagi jika hanya menuruti imaji.

Sisanya, bagaimana nanti ketika tak ada sekat dalam ruang yang semakin lara. Atau rindu yang hanya mengisi sudut gelap melankolia kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun