sebelum saya berbagi tetang artikel gizi puasa, saya mau menyanyakan sekilas apakah anda masih semangat buat puasa? 'yaa' pasti nya jawaban nya begitu... :)
sebelumnya anda pada hari-hari pertama (minggu awal pertama) semangat sekali buat bertahan mengahapi puasa ramdahan ini, tetapi tidak anda ketahui bahan pada saat minggu awal puasa ramadhan kita membuat berat badan kita menurun, kemudian untuk minggu ke-2 nya dst terjadi penyusaian pola konsumsi makan (jumlah dan frekuensi), next pada minggu ke-3 mulailah berat badan stabil. maka sebenarnya persepsi selama ini masyarakat mengatakan bahwa kalau semangkin lama hari berlanjut untuk berpuasa semakin tidak stabilnya berat badan (kurus) itu salah sekali, karena sebenarnya semakin stabilnya tubuh menjadi sehat. Karena sudah didefinisikan secara agama bahwa Puasa itu adalah tindakan menahan makan, minum dan hawa nafsu dari waktu imsak dini hari hingga magrib dengan niat ibadah kepada ALLAH SWT. jadi tidak ada kaitan dengan masalah pada kesehatan. Karena puasa sebagai alasan spritual, cara untuk mendisplinkan tubuh seseorang secara fisik, Teknik self-Cleansing : digunakan secara luas untuk membantu memperbaiki kondisi medis. lalu menfaat puasa bagi kesehatan sebagai detoksifikasi tubuh, pencegah penyakit jantung dan kenker, mempercepat penyembuhan, kesehatan mental, meredakan nyeri pada persendian, meningkatkan HDL dan menurunkan LDL (biasa disebut Lemak baik HDL dan Lemak Jahat LDL), menurunkan adrenalin, membangun sel baru, memperpanjang harapan hidup. untuk masalah yang sering terjadi pada segi aspek Gizi puasa mengurangi energi 20-30 % dari hari biasa, kebutuhan energi dan zat gizi sama dengan hari lainnya. tetapi puasa salah satu upaya yang baik untuk yang sedang mengalami obesitas, karena pada saat puasa mengalami penurunan asupan gizi dangan pola yang sehat. Jadi puasa salah satu solusi untuk memperbaiki bagi orang yang sedang mengalami obesitas. Tidak hanya penyakit seperti itu saja banyak hal yang bisa bermanfaat dari puasa, memberi perlindungan pada fungsi ginjal, peningkatan kewaspadaan mental dan ketajaman pikiran, penigkatan limfosit (sel darah putih) meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan kesehatan fisik, mental & meremajakan tubuh, lalu dari kesehatan sistem pencernaan: pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar, penurunan faktor resiko aterosklorosis melalui penurunan trigliserida, berat badan dan tekanan darah sistolik.
Solusi agar tubuh kita tetap terjaga dan stabil pada saat menjalankan ibadah puasa, maka yang harus diperhatikan dari segi zat gizi saat puasa yaitu pada saat SAHUR : utamakan makanan yang mengandung Karbohidrat Kompleks (cth: Nasi merah atau bubur kacang hijau dan gula aren) dsb. karena Karbohidrat ini lebih tahan lama dan membuat gula darah stabil (tekanan mood menjadi relatif lebih baik). kemudian pada saat BERBUKA puasa : utamakan makanan Karbohidrat sederhana (cth: makan dalam bentuk yang biasa pada saat kita makan sehari-hari atau yang memiliki zat gizi yang biasa saja, jangan karena kita lapar  setelah menjalankan puasa jadi makanan yang apa saja (org yang sdg kerakusan), itu malah mengakibatkan ketidak stabilan tubuh kita setelah berbuka puasa. makanlah yang mengandung gizi yang sederhana, yang harus diperhatikan juga harus mengandung Protein: dalam kategori yang memiliki nilai biologis tinggi (cth : seperti susu, telur, daging, ikan, kacang-kacangan yang sulit dicerna karena itu dapat membatu kita sebagai penyedia energi jangaka panjang. kemudian juga miliki kandungan Lemak yang cukup tidak berlebihan, karena fungsi lemak sebagai sumber energi juga dan menyumbang energi dalam waktu jangka panjang. yang lebih utama lagi yaitu Air, Vitamin, dan Elektrolit (air bening, dan buah-buahan atau jus buah tanpa gula) karena itu adalahlah salahsatu langka yang baik untuk restorasi cairan (memilih gula darah kita pada saat sedang puasa agar gula darah kita tetap stabil).  saat Sahur makanan yang harus diperhatikan ialah yang Tinggi Serat : seperti sayur dan buat untuk berfungsi menahan lapar dan merangsang peristaltik usus agar defekasi teratur. lalu Lemak Sehat atau minyak yang tidak digoreng, seperti zaitun, minyak kelapa atau flaxseed oil untuk pergerakan makanan diperut menjadi lambat supaya lebih tahan lapar. jangan menggunakan Lemak dari minyak goreng (dari makanan siap saji malam sebelumnya atau menggoreng langsung), berarti memasukkan radikal bebabs ke dalam tubuh.
lalu saat Berbuka energi yang diperlukan adalah 60-70 % dari kebutuhan energi yang seperti biasanya. kemudian untuk bahan makanan yang mudah dicerna dan banyak mengandung Karbohidrat sederhana sebagai mengendalikan kadar gula darah cepat kembali normal, untuk porsi makan saat berbuka puasa jangan terlalu besar porsinya karen dapat membuat fungsi kerja lambung atau jantung menjadi berat. memerlukan cairan yang cukup sebagai rehidrasi, kemudian usahakan konsumsi air bening mulai buka puasa sampai tidur minimal 1 liter. saat berbukan atau setelah melakukan aktivitas seperti lainnya atau menjalankan tarawieh lakukanlah makan malam juga karena makan malam juga sebagai makanan selingan agar tubuh normal dalam asupan konsumsi yang diperlukan sekitar 40% dari total kabutuhan seperti biasanya, kalau melakukan makan malam usahakan minuman yang manis alami tanpa gula, lalu air kelapa, jus buah melon atau semantgka dan buah lainnya. hindari gula pasir, itu dapat meningkatkan efek peningkatan bobt badan, dan memberi dampak kesehatan yang kurang baik.
Asupan Energi dan zat gizi puasa menurun 20-30 % maka kebutuhan energi dan zat gizi tergantung aktivitas, diperlukan pengaturan pola menu: kebutuhan energi dan zat gizi pada saat puasa sama seperti pada keadaan normal, pelu memperhatikan jenis-jenis bahan makanan pada saat berbuka puasa dan sahur.
Perencanaan untu Menu Puasa:
Frekuensi makanan nya 3 Â s/d 4 kali pada sehari semalam, untuk makan Sahur terutama makanan yang lama dicerna (karbohidrat Kompleks, Sayuran dan Buah, Protein tinggi dan Lemak cukup). Untuk Buka Puasa dapat langsung makanan utama atau snack dulu, pilih bahan yang mudah dicerna dan Karbohidrat nya sederhana dapat mengembalikan gula darah menjadi normal, lalu makan sayuran dan buah itu sangan membantu peristaltik meningkat, karena pada saat puasa peristaltik tubuh menunur, lalu minumlah air sebaagi cairan pada saat malam hari itu berfungsi sebagai meningkatnya tubuh kita tidak menglami dehidrasi pada saat menjalankan puasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H