Wonogiri (7/4) Tim 1 KKN UNDIP tahun 2022/2023 melakukan pembinaan pada lembaga pertanian dalam tingkat desa mengenai Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) yang semua fungsinya belum berjalan seperti semestinya pada 7 Februari 2023 pukul 10.00 WIB yang dilaksanakan di Balai Desa Sambiharjo.
Kegiatan dihaddiri oleh pengurus Gapoktan dan juga perwakilan kelompok tani dari semua dusun di Desa Sambiharjo. Kepengurusan GAPOKTAN saat ini dipegang oleh Bapak Sucipto, karena kepala GAPOKTAN saat ini sudah tidak dapat menjalankan tugasnya.
"Gapoktan sekarang sebenarnya sudah memiliki kepala, namun kondisi beliau sudah tidak memumpuni untuk menjalankan tugas sebagai kepala GAPOKTAN. Jadi sementara saya yang bertanggungjawab atas keberlangsungan GAPOKTAN ini." Ujar Pak Sucipto selaku Sekretaris Desa sekaligus Sekretaris Gapoktan.
GAPOKTAN Sambiharjo juga sudah memiliki kepengurusan dalam beberapa bidang unit usaha seperti Unit Usaha Produksi, Unit Usaha Pengolahan Pascapanen, Unit Usaha Pemasaran dan Penjualan, dan Unit Usaha Sarana dan Prasarana, dan Unit Usaha Kemitraan. Namun, keberlangsungan dari setiap unit usaha belum terarah karena setiap unit usaha belum memiliki pedoman serta TUPOKSI (Tugas Pokok dan Fungsi) yang optimal.
Saat ini kepengurusan unit usaha hanya sebatas jabatan dan belum memiliki tugas pokok dan fungsi yang jelas. GAPOKTAN Desa Sambiharjo hanya mampu menjalin kemitraan dengan penyalur pupuk sintetis bersubsidi yaitu Urea dan Phoska. Dalam 2(dua) tahun belakangan ini Subsidi pupuk SP36 sudah dicabut dari pemerintah sehingga petani hanyamenggunakan 2(dua) jenis pupuk tersebut.
GAPOKTAN sementara dalam status "dibekukan" dan tidak memiliki rancangan kegiatan tahunan. Â Segala keperluan untuk bertani menjadi tanggungjawab dari petani sendiri mulai dari persiapan bahan tanam hingga penjualan melalui tengkulak.
"Petani sini kalo pupuk sama pestisida yaa beli sendiri, kalo dari panen kemaren sisa sebagian bisa dibuat tanam lagi, kalo gak ada sisa yaa beli bibit baru lagi." Ucap Pak Warto selaku Kepala Dusun Worawari
Funggsi GAPOKTAN dalam usaha pengolahan juga belum dapatÂ
dijalankan, karena petani masih menjual hasil panen sendiri-sendiri yang mana harusnya GAPOKTAN mengambil alih dalam pengolahan untuk meningkatkan kemampuan produksi Desa Sambiharjo. Petani kurang memiliki kesabaran dalam mengolah hasil panen agar mendapat hasil yang lebih."Petani sebenarnya mampu untuk mengolah hasil panen sendiri sebelum dijual, tapi petani disini kurang sabaran dalam mengolah dan masalah penmasarannya juga." Ucap Pak Kusiran selaku Kepala RT 02 sekaligus menjabat sebagai kepala Kelompok Tani Dusun Worawari.
Kegiatan pembinaan mengenai model pengembangan GAPOKTAN ditujukan untuk menciptakan keadaan lembaga GAPOKTAN yang mandiri dan kuat agar mampu mendampingi petani mencapai kesejahteraan.