Pelatihan Fisik dan Disiplin
Kegiatan baris-berbaris dan pelatihan dasar kemiliteran.
Simulasi penanganan bencana alam dan situasi darurat.
Program kepanduan seperti Pramuka yang diintegrasikan dengan pendidikan bela negara.
Pengabdian Sipil dan Sosial
Keterlibatan dalam program pengabdian masyarakat, seperti penyuluhan kesehatan atau pelatihan keterampilan.
Partisipasi dalam kegiatan yang mendukung pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Program ini juga harus mencakup pendidikan tentang isu-isu modern, seperti keamanan siber, pengelolaan data pribadi, dan kesadaran lingkungan. Generasi muda perlu dibekali dengan keterampilan yang relevan untuk menghadapi tantangan di era digital.
Belajar dari Negara Lain
Beberapa negara telah menerapkan program bela negara dengan model yang berbeda. Singapura, misalnya, memiliki program National Service yang mewajibkan warga negaranya mengikuti pelatihan militer atau pengabdian sipil selama dua tahun. Swiss menerapkan wajib militer bagi warga laki-laki, dengan opsi untuk pengabdian sipil bagi mereka yang tidak memenuhi syarat militer. Israel memiliki Israel Defense Forces (IDF), yang tidak hanya bertujuan untuk mempertahankan negara tetapi juga membangun kohesi sosial.
Model pendidikan bela negara di Indonesia dapat mengambil inspirasi dari negara-negara tersebut, tetapi dengan penyesuaian untuk konteks lokal. Program bela negara di Indonesia harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila, mengedepankan pendekatan inklusif, dan menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H