Pada artikel ini, saya akan mengulas pengalaman saya terhadap kemampuan ChatGPT (Chat Generative Pre-trained Transformer) dalam berinteraksi. ChatGPT sendiri adalah sebuah AI chat yang sedang viral di tahun 2023 ini, khususnya bagi mereka yang bekerja dibidang Informatika.
Di sini saya akan memaparkan hasil dari beberapa pertanyaan yang saya ajukkan untuk membantu pembuatan artikel ini. Tujuan utama dari artikel ini adalah untuk menjawab beberapa pertanyaan sederhana seperti:
- Apa itu ChatGPT?
- Apa keunggulanya?
- Apa kekurangannya?
Apa itu ChatGPT?
Sebelumnya, mari kita berkenalan dengan Artifisial Intelegence (AI). Menurut H.A. Simon, kecerdasan buatan adalah instruksi dan aplikasi yang terkait dengan pemrograman komputer yang dapat melakukan tugas-tugas yang dianggap cerdas oleh manusia.
Dengan memakai konsep AI tersebut maka chatbot yang dilatih dan memiliki hak cipta oleh OpenAI ini akan dapat mampu memproses berbagai pertanyaan. Apalagi dengan Transformers ChatGPT, maka chatbot ini mampu memakai model bahasa alami yang dikembangkan oleh OpenAI.
Sedikit uji coba
Sebelum masuk ke bagian utama, saya akan memberikan kegunaan dasar dari penggunaan chatbot ini, yaitu memberikan jawaban, misal dalam tugas sejarah dasar. Seperti yang terlihat dibawah ini, jawaban dari pertanyaan yang memakai bahasa Inggris dan bahasa Indonesia tidak jauh berbeda, malah mungkin hanya seperti diterjemahkan. Namun uniknya, selain isi yang lengkap, bahasa yang dipaparkan atau dipakai pada saat menjawab, bisa dibilang sangat alami dan sopan.
Walaupun begitu, sayangnya ChatGPT masih tidak dapat memproses bahasa daerah seperti bahasa sunda. Tidak seperti google translate yang sudah dapat menerjemahkan beberapa bahasa daerah, misalnya dengan bahasa sunda, walau memang tidak semua bahasa daerah di negara Indonesia ini.
Apa keunggulanya?
Seperti aplikasi AI pada umumnya yang dapat membantu manusia dalam mengerjakan beberapa tugas. ChatGPT juga mampu menjawab beberapa penelitian untuk membantu manusia dan hal lainnya, seperti:
- Kemampuan untuk menghasilkan jawaban yang beragam, cepat dan lengkap, seperti pemaparan sebelumnya, ChatGPT memakai bahasa yang alami dan sopan.
- Mengingat dan mengolah kembali jawaban sebelumnya bila diperlukan, hal ini adalah salah satu ciri khas dan keunggulan sebuah kecerdasan buatan, yaitu belajar dari pengalaman. Misalkan saya bertanya “kelebihan chat gpt” dan kemudian dijawab seperti jawaban diatas, namun dengan penjelasan yang lebih rinci. Lalu saya bertanya lagi, “resiko memakai chat gpt” akan tampil sebuah jawaban menarik, yaitu:
Ini mengartikan Artificial Intelegence chatbot ini dapat menghasilkan jawaban beragam, belajar dari jawaban sebelumnya dan mengolahnya kembali sewaktu diperlukan. - Dapat diakses dimana saja, selama memiliki koneksi internet, ini sangat wajar, karena ChatGPT diakses lewat web yang terhubung ke server.
- Adanya batasan untuk mengurangi kemungkinan buruk yang mungkin akan terjadi. Hal ini adalah sebuah antisipasi, karena dalam penggunaannya, manusia itu sulit ditebak, dan mungkin ada seseorang yang iseng atau sangat berniat untuk mengetahui sesuatu yang mungkin menimbulkan masalah, tindak kejahatan atau bahkan bencana. Dengan adanya kemungkinan seperti itu, ada beberapa pertanyaan yang tidak diperbolehkan, karena Kecerdasan Buatan ini juga memiliki tanggung jawabnya sendiri. Salah satunya jika ada yang ingin belajar sihir pemanggilan seperti arwah atau lainnya, yang jelas tidak diperbolehkan dalam banyak agama. Dalam membuat sesuatu, perlu melakukannya dengan kreatif tapi tetap berdampak positif(https://dunsanak.org/ekonomi-kreatif-bandung-sebagai-the-city-of-creator/).
- Dapat diajak berbicara, Selain membantu mengerjakan tugas atau membuat sesuatu, chatbot ini juga dapat dan mampu dijadikan teman berbicara dan curhat seperti ini: