Mohon tunggu...
Ezmir Yolansyah
Ezmir Yolansyah Mohon Tunggu... -

Hanya seorang yang baru melangkahkan kakinya untuk menepaki kehidupan. Hidup di daerah terpencil jauh dari anak istri untuk mendapatkan penghidupan yang layak dihari tua nanti. Izin untuk menorehkan sedikit catatan kehidupan di kompasiana ini, curahan hati di kala terhimpit kepedihan dan ketika membuncah diisi kebahagiaan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Today is My Last Day... (menjadi warga kelas II)

20 November 2009   08:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:15 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Today is my last day... ungkapan yang dituliskan di email perpisahan oleh karyawan yang mengundurkan diri di perusahaan ini..

hari ini adalah hari terakhir saya bekerja di perusahaan setelah hampir tiga tahun mengabdi. sebuah perusahaan besar dengan modal luar negeri yang bergerak di bidang konstruksi dan jasa pertambangan yang telah beroperasi di Indonesia sejak 20 tahun yang lalu. perusahaan ini adalah perusahaan dimana saya pertama kali mengaplikasikan ilmu yang saya dapatkan di bangku kuliah sehingga sedikit banyak memberikan kenangan tersendiri buat saya. mellow....!!!

kenapa resign? banyak alasan klise untuk menjawab pertanyaan tersebut; ingin mendapatkan pengalaman baru, ingin mengaplikasikan ilmu dengan tantangan baru. juga alasan ekonomis yang menyatakan gaji lebih baik dan benefit lain yang lebih baik juga. tapi ada alasan lain yang lebih menyangkut ke arah nasionalisme. begini ceritanya...

sekian lamanya bekerja disini saya merasakan adanya standar ganda, satu untuk kalangan ekspatriat dan satunya lagi untuk kalangan pribumi. mulai dari jaminan kesehatan, fasilitas kantor mulai dari akses internet, akses telepon, ruangan kantor sampai dengan gaji yang tentu saya lebih besar.

belum lagi hak veto mereka terhadap hasil kerja karyawan pribumi. maaf bukan bermaksud memandang seseorang dari kapasitas intelektualnya, apalagi merendahkan. sering terjadi, seorang karyawan pribumi menyandang titel sarjana, yang mengerjakan suatu pekerjaan dengan segenap jiwa rag. kemudian hasil kerjanya diubah oleh seorang karyawan ekspatriat, yang berlatar pendidikan smu di negaranya dan tidak pula berpengalaman yang diakui.

maaf sekali lagi tidak bermaksud merendahkan. ketika dilihat hasil ubahannya itu tidak menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari pada yang dikerjakan oleh karyawan pribumi. suatu kesalahan berhasil dibuat dan berakhir dengan kegagalan yang ditutupi oleh manajemen yang berisi ekspatriat dan (maaf) pribumi penjilat!

"dengan posisi yang sama, kenapa mereka mendapat fasilitas lebih?"

"ya pantas saja. mereka kan yang punya duit."

dialog diatas mungkin pembelaan bagi sebagian orang. tapi jika bisa melihat kedepan, apakah akan seperti ini terus mentalitas bangsa kita?

hari ini saya putuskan keluar dan mencari kerja di perusahaan lain. mungkin perusahaan dengan modal asing lagi atau perusahaan nasional. kita lihat nanti...

terima kasih kepada kakek pramudya ananta toer, yang telah memberikan pencerahan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun