Jadi, Apa yang Harus Dilakukan?
Dalam mencegah terjadinya wabah penyakit menular, khususnya DBD maka perlu dilakukan pencegahan yang terintegrasi dan berkesinambungan. Karena akar permasalahan peningkatan kasus DBD adalah pemanasan global yang merupakan dampak dari perubahan iklim maka perlu dilakukan perubahan pada aktivitas manusia yang menghasilkan gas-gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO2), belerang dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), gas metana (CH4), dan klorofluorokarbon (CFC) .Â
Wakil Direktur Copernicus, Program Pengamatan Bumi Uni Eropa, mengatakan bahwa, "pengurangan emisi gas rumah kaca sedini mungkin menjadi salah satu cara untuk menghentikan kenaikan suhu global."
Ada beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan oleh semua orang yang dapat berdampak menurunkan pemanasan global jika dilakukan secara konsisten dan terus-menerus, yaitu:
Pelaksanaan 5R Sampah
Sampah memiliki peran besar dalam menghasilkan emisi gas rumah kaca berupa gas metana dimana 1ton sampah padat diperkirakan dapat menghasilkan 50kg gas metana. Prinsip 5R (Reuse, Reduce, Recycle, Replace, dan Replant) merupakan salah satu upaya sederhana yang dapat dilakukan untuk pengelolaan sampah. Reduce dilakukan dengan membatasi jumlah sampah melalui penggunaan bahan yang mengasilkan sampah lebih sedikit, seperti penggunaan tas belanja. Reuse dilakukan dengan menggunakan kembali barang yang masih dapat dipakai dan memperbaiki barang yang rusak. Recycle dilakukan dengan memanfaatkan barang bekas untuk diolah menjadi produk baru. Replace dilakukan dengan mengganti barang yang lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali. Replant dilakukan dengan penanaman kembali melalui pemanfaatan sisa bahan pangan yang terkadang dibuang.
Penaman Pohon
Pohon berfungsi sebagai penyerap karbon dioksida secara alami ketika terjadi proses fotosintesis, yaitu proses pembuatan makanan yang dilakukan oleh tumbuhan. Â Bukan hanya pohon, tanaman hijau lainnya juga dapat ditanam di lingkungan rumah dengan lahan terbatas karena tumbuhan hijau akan tetap menyerap karbon dioksida. Jadi, tidak ada salahnya untuk mulai menanam tumbuhan hijau di lingkungan rumah, bukan?
Pertanian Organik
Pemanfaatan kotoran hewan ternak dan sisa pangkasan tanaman dapat dijadikan sebagai pupuk organik dengan metode pengolahan kompos. Pengomposan memiliki potensi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca  walaupun dampak keseluruhan yang ditimbulkan masih tergolong kecil.
Penggunaan Kendaraan Hemat Energi