Di antara detik yang berlalu perlahan,
Tersenyum dalam kerlipan waktu yang tiba-tiba,
Seperti bintang-bintang yang bersinar di malam gelap,
Kau adalah cahaya yang menari dalam hitungan waktu.
Dalam detik-detik yang berdansa dengan cepat,
Senyummu melintasi kegelapan yang merayap,
Seolah-olah waktu berhenti sejenak,
Mengizinkan kita merasakan keindahan dalam setiap detik.
Hingga angka-angka berubah dalam langkahnya,
Kau tetaplah senyum diantara hitungan waktu,
Seperti pelangi setelah hujan reda,
Kesederhanaanmu menyejukkan hati yang resah.
Tak peduli berapa kali jarum jam berputar,
Senyummu tetap bersinar, abadi dalam ingatan,
Sebuah keindahan yang tak terkekang oleh waktu,
Seperti puisi yang terukir indah di dalam hati.
Tersenyumlah diantara hitungan waktu yang berlalu,
Biarlah senyumanmu menjadi melodi yang terdengar,
Mengiringi langkah-langkah perjalanan ini,
Menuju keabadian dalam kenangan yang tersenyum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H