Mohon tunggu...
Eza Desak
Eza Desak Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - siswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Siswa SMP Di Bully Hingga Tidak Ingin Bersekolah lagi

15 November 2024   07:44 Diperbarui: 15 November 2024   07:50 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perundungan dialami oleh salah satu siswa SMP di Tuban, Jawa Timur (Jatim). Korban dipukul dan ditendang hingga tersungkur oleh siswa lainnya tanpa ada yang melerai. Siswa lain yang ada di lokasi hanya melihat dan merekam penganiayaan tersebut.

Akibat dari kejadin ini, korban mengalami trauma yang sangat berat hingga ketakutan saat ingin bersekolah.

Hal ini perlu menjadi perhatian khusus, mengingat ada dampak negatif yang sangat besar bisa terjadi baik dari si korban maupun si pelaku.

Selanjutnya terdapat upaya yang perlu dilakukan disaat kita melihat kejadian ini didepan kita ialah dengan :

 1. Laporkan: Beritahu guru, kepala sekolah, ataupun pihak berwenang lainnya. Semakin kita cepat melaporkan, semakin cepat tindakan bisa diambil.
 2. Memberikan Dukungan Kepada Korban: Berikan dukungan emosional pada korban. Dengan begitu, ia tidak merasa sendirian dan memberikan rasa kepeduli.
 3. Tidak Diam: Jangan jadi penonton, tetapi ajak teman-teman lain untuk bersuara dan melawan tindakan bullying.
 4. Melindungi Korban: Jika memungkinkan, lindungi korban dari tindakan bullying yang lebih lanjut.
 

Bullying terjadi karena berbagai faktor, baik dari dalam diri individu maupun dari lingkungan sekitarnya.
1. Faktor individu: Masalah psikologis, keinginan untuk berkuasa, atau kurangnya empati bisa menjadi pemicu.
2. Faktor lingkungan: Pola asuh di keluarga, tekanan teman sebaya, atau pengaruh media sosial juga berperan besar.

Bullying yang dilakukan dapat menimbulkan trauma mendalam pada korban. Trauma ini bisa memicu berbagai masalah seperti kecemasan, depresi, dan gangguan stres. Korban seringkali merasa tidak aman, kehilangan kepercayaan diri, dan sulit berinteraksi dengan orang lain.

Jangan ragu untuk mencari bantuan. Konselor sekolah atau psikolog dapat memberikan dukungan yang lebih spesifik untuk si korban.
Ingatlah bahwa setiap tindakan kita, sekecil apapun, dapat membuat perbedaan besar. Mari bersama menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman untuk semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun