Mohon tunggu...
Eza PratamaAbadi
Eza PratamaAbadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Karyawan Swasta

Hobi bermain Futsal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepenggal Mitos Pertemuan Jaya Wisesa dengan Wanara Yudho

14 Desember 2022   01:02 Diperbarui: 14 Desember 2022   01:06 4040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada suatu hari Jaya Wisesa mengembara dari Timur ke Gunung Slamet, di Gunung Slamet Jaya Wisesa bertemu dengan rakyat-rakyat kera yang sangat banyak, di situ Jaya Wisesa melihat salah satu anak kera yang bernama Wanara Yudho ia terlihat sangat sedih, lalu anak tersebut di datangi oleh Jaya Wisesa dan Jaya Wisesa bertanya kepada anak itu kenapa dia bersedih, lalu anak itu menjawab Teman-temanku sudah lebih tinggi ilmunya sedangkan tingkatan ilmu ku masih di bawah aku ingin bareng dengan teman-temanku tetapi tidak di perbolehkan oleh guruku. Lalu Jaya Wisesa mengajak Wanara Yudho mengembara bersamanya agar tentram hidupnya, lalu Jaya Wisesa mengajak Wanara Yudho ke Gunung Galunggung dan bertemu dengan Pangeran Lodaya, Ternyata Lodaya senang terhadap Wanara Yudho dan menjadikannya sebagai anak didiknya, Wanara Yudho di latih oleh Pangeran Lodaya. Saat Wanara Yudho menjadi anak didik Pangeran Lodaya ia mempunyai akal licik, Wanara Yudho mencoba masuk ke tempat yang di sakralkan oleh pangeran Lodaya yaitu tempat ibadah Pangeran Lodaya yang isinya benda-bedan pusaka dan kitab-kitab, Wanara Yudho ingin mengambil salah satu kitab yaitu kitab tentang sihir yang di sukai oleh Sanghyang Baruna. Saat ingin mencuri kitab itu Wanara Yudho ketahuan oleh Pangeran Lodaya hampir di lebur di dalam kawah dan menjadi debu tetapi Jaya Wisesa menyelamatkan Wanara Yudho dan memerintahkan Wanara Yudho untuk meminta maaf kepada Pangeran Lodaya, Pangeran Lodaya memaafkan Wanara Yudho tetapi jangan di ulangi lagi perbuatannya, lalu Wanara Yudho ikut Jaya Wisesa kembali untuk mengembara dan menjadi mata-mata Jaya Wisesa. Tahun demi tahun berlalu tiba suatu seketika Jaya Wisesa mengetahui ada manusia yang bernama Syekh Athoillah dan memerintahkan Wanara Yudho untuk memata-matainya, tiba hari dimana Jaya Wisesa bertemu langsung dengan Syekh Athoillah di Alas Purwo, di dalam pertemuannya itu Jaya Wisesa menceritakan masa lalunya kepada Syekh Athoillah, Setelah bercerita panjang lebar Jaya Wisesa pun pamit pergi kepada Syekh Athoillah, Ia pergi ke tempat tinggal kakanya yang bernama Jaya Menggolo atau Eyang Lawu di Gunung Lawu untuk menyepi. Perlakuan Jaya Menggolo membuat Jaya Wisesa tentram hatinya karena Jaya Menggolo membaca ayat suci Al-Quran dengan indah, Saat Jaya Wisesa pergi ke Ujung Kulon dan bertemu dengan Hasyim Bahadur, Hasyim Bahadur berpesan kepada Jaya Wisesa untuk Mengikuti Agama yang di anut oleh Syekh Athoillah agar sama seperti kakanya Jaya Menggolo dan adiknya Jaya Dharma yang lebih dahulu memeluk agama Islam.
Hari demi hari terlewati dan Jaya Wisesa semakin mantap hatinya untuk memeluk agama Islam, suatu hari tiba saatnya Jaya Wisesa mengucap dua kalimat syahadat yang di tuntun oleh Syekh Athoillah dan di saksikan oleh kakanya Jaya Menggolo dan adiknya Jaya Dharma, Jaya Wisesa mengucap dua kalimat syahadat di  Petilasan Brawijaya V yg berada di Alas Ketonggo. Setelah Jaya Wisesa mengucap dua kalimat syahadat ia langsung di jemput oleh pasukan Hasim Bahadur untuk pergi ke Ujung Kulon untuk memperdalam ilmu agamanya. Semenjak Jaya Wisesa memeluk agama Islam Wanara Yudho mulai loss kontak dengan Jaya Wisesa dan belum bertemu bertemu lagi.

Sekali lagi saya ingatkan artikel ini hanya MITOS yang terjadi di alam gaib jangan jadikan sandaran kebenaran anggap saja sebagai penambah wawasan

Jika kalian ingin tahu siapa itu Jaya Dharma dan Jaya Menggolo  baca artikel di bawah ini

https://www.kompasiana.com/eza27/62fbe2d208a8b51c65716a34/sepenggal-mitos-lahirnya-jaya-dharma

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun