Mohon tunggu...
Eyrine Tanjung
Eyrine Tanjung Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMA

Menulis dengan hati, menyelidiki dengan akal, dan melaporkan dengan keberanian itu adalah esensi jurnalisme. - Saya suka membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

"The Freak" karya Luisa C. (on Wattpad): Prolog & Bab 1

28 September 2024   22:17 Diperbarui: 28 September 2024   22:28 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover novel "The Freak": a story on Wattpad

Tibalah giliran Liz setelah May memperkenalkan diri, gadis itu pun bangun dari kursinya, lalu mulai berkata, "Halo, nama saya Elena Elizabeth Sastrowijoyo, panggil aja Elena, asal sekolah dari SMP Mahakarya, saya lahir di Bandung, 15 Januari 2008, umurku 14 tahun, alamatku di Jalan Merdeka, komplek perumahan Flower Field Residence, blok Lavender No. 14, cita-cita saya menjadi penulis."

"Wah, berarti bisa nulis kisah kita dong! Eh, maksudnya..." kata seorang laki-laki dari arah pojok belakang yang diduga adik sepupunya Kak Angel. Aku tidak menoleh, untuk apa juga, gak penting.

"Wira! Gak boleh gitu! Lupa ada apa maksudnya? Ada aku? Dari dulu gak pernah berubah, masih playboy aja." kata Kak Angel dengan nada marah yang membuat orang itu pasrah, disusul tawa seluruh teman sekelompokku yang ada di kelas ini.

"Udah! Diam semuanya! Oke, selanjutnya!" kata Kak Andrew yang dari tadi diam dan baru buka suara yang membuat semuanya patuh. "Jujur, suaranya khas banget! Berat tapi tegas, orangnya berkarisma banget. Gak seperti anak siapalah tadi itu, gak jelas banget, semoga aja nanti gak sekelas. Awas aja kalau dia ganggu lagi, bakal aku banting! " batin Liz.

Baru kerasa sekarang gak betahnya, karena adiknya Kak Angel bilang kalau Kak Angel itu galak, padahal dilihat-lihat mukanya sopan-sopan aja, gak ada kesan buruknya gitu, mungkin ketutup wajah cantiknya kali yah. Hari pertama masuk ke sekolah ini, menurut Liz udah ribet banget. Pembina OSISnya belum apa-apa sudah diminta ini-itu, kasih tugas ini-itu. Besok harus bawa entah biskuit 3 cara, susu bantal, buah permisi, buah malam minggu, buah avatar damai, entah apalah namanya itu, ribet banget pokoknya. Katanya sih bakal mereka makan bareng-bareng, padahal minta-minta dengan cara elegan. Belinya pun harus sendiri, paling-paling bawa uang Papi, ditemani bayangan diri, nasib anak tunggal memang begini. Perasaan, program keluarga berencana slogannya 2 anak cukup, masa Liz sendiri, yang benar aja, rugi dong, tapi gak rugi-rugi banget deh. Kok malah bahas PKB sih, beginilah nasib Liz yang berteman dengan diri sendiri.

Untungnya mereka berbagi tugas dengan teman sebangku, Liz akan bawa 2 biskuit 3 cara, 2 susu bantal, dan 3 buah avatar damai. Sedangkan, May membawa 2 buah permisi dan 4 buah malam minggu. Semoga saja besok tugasnya gak seberat hari ini. Hari pertamanya saja udah merasakan pulang sekolah harus mengerjakan tugas, padahal tugas rumah juga ada. Sudahlah, Liz overthinking terus, kayak gak pikiran positif aja, dari tadi mengeluh.

(Kringg.. Kringg.. Kriingg..) Suara bel pulang sekolah berbunyi, membuat mereka bergegas untuk pulang. Hari ini cukup melelahkan bagi Liz. Jadi, Liz putuskan sepulang sekolah aku akan pulang dan mengganti pakaian kemudian mencari bahan-bahan tugas yang akan dibawa besok ke sekolah.
***

Sesampainya di rumah, Liz mengganti pakaiannya kemudian menyempatkan diri untuk makan siang sejenak sebelum dia pergi ke pasar ataupun minimarket untuk membeli keperluan tugas MPLS itu. Liz tak bisa berhenti memikirkan tugas itu, selalu terngiang-ngiang di kepala. Benar-benar harus segera pergi untuk membelinya.

Setelah makan siang, ia bersiap, kemudian melangkahkan kakinya keluar rumah untuk menuju minimarket menggunakan sepeda. "List belanjanya tadi, 3 buah pisang, 2 bantal susu, dan 2 bungkus biskuit OREO 'kan. Kalau gak salah seharusnya tebakanku benar, 'kan searching by Google"

Gadis itu mengayuh sepeda hingga sampai ke minimarket itu, kemudian memarkirkannya. Setelah itu, berjalan sebentar memasuki minimarket itu. Setelah dibukanya pintu minimarket itu, tak disangka disana ramai anak-anak seusianya mencari hal yang sama bahkan beberapa dari mereka masih pakai seragam sekolah. Itu artinya, Liz harus segera mendapatkan barang-barang itu agar tidak kehabisan stok.

Liz telah mendapat semua barangnya kecuali yang satu itu. Ia mencarinya perlahan-lahan hingga menemukan sesuatu, "susu bantal," stoknya benar-benar tinggal 2 saja. Kemudian tangannya berusaha meraihnya. Namun... sial, barangnya diambil orang lain. Liz menarik tangannya kembali, sedikit menunduk karena kesal. Liz menggerutu dalam hati tanpa memikirkan siapa yang telah mengambilnya. Tapi anehnya, orang itu malah memberikan itu kembali padanya, "Nih, buat kamu aja!" suara orang yang sepertinya Liz kenal. Kemudian gadis itu menoleh ke arahnya, dan ya, benar saja orang itu adiknya Kak Angel yang tadi menyahut-nyahut gak jelas saat Liz memperkenalkan diri. Dia masih pakai seragam sekolah juga, tapi kali ini kemejanya dikeluarkan dan tanpa dasi dengan kerah sedikit terbuka yang membuatnya tampak lusuh dengan rambut agak berantakan menambah aura badboynya keluar, tapi bukan badboy keren yang Liz maksud. Ia sendiri masih gak yakin ini benar adiknya Kak Angel atau bukan. Setelah ia lihat namanya di kemeja, ternyata memang benar tertera "Aksara Wira W."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun