Mohon tunggu...
Eyok Elabrorii
Eyok Elabrorii Mohon Tunggu... Penulis - penulis fiksi

Penulis yang mencintai blues dan air mineral.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terminologi

28 Agustus 2020   22:00 Diperbarui: 28 Agustus 2020   21:56 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Duncanson

kamulah senja yang kupuja itu: sarang segala burung untuk saling bercerita tentang tempat-tempat yang mereka datangi.

si dara bercerita hari ini ia mengunjungi kepala (ada pohon berbuah sepasang mata yang selalu basah sehingga menumbuhkan warna hijau di sekitarnya).

si pipit mengatakan seharian ia diam di dada (ada sungai tenang di sana. ikan-ikan memakan perasaan. bersaing dengan  seorang pemancing yang juga menjaring makanan agar menjadi tuan).

si kutilang mengatakan ia menyinggahi jantung (di sana tumbuh hutan cemara berganti-ganti warna. hari ini hutan itu berwarna merah muda saja).

lalu datang juga si gagak bercerita tentang hujan logam di sekitar bibir. tidak ada tempat berteduh dari gemuruh. sama sekali tidak ada, katanya.

lebih parah aku. si kecial menimpal. ia jatuh di mata yang menghanyutkan kepala (di atasnya tumbuh sebatang pohon yang hampir mengering). si dara menatapnya dengan banyak soal dari kepala.

kamulah senja yang Ku-puja itu. tempat segala burung pulang dengan banyak cerita setelah bermasalah ketika mengunjungi Aku.

Lombok, 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun