Mohon tunggu...
Eyin Nc
Eyin Nc Mohon Tunggu... -

me with my own world, complicated and unpredicted..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Seandainya Aku Anak Susno Duadji

5 April 2013   19:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:40 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat perpolitikan kita rasanya sudah seperti gado-gado. Baik dan buruk jadi satu, rasanya tentu saja pedas. Atau malah tidak karuan karena sudah campur aduk?

Sebagai warga negara, miris rasanya. Apalagi melihat tingkah para elit kita. Sepertinya segala cara boleh ditempuh untuk mendapat kekuasaan.

nah, itu sedikit curhatan saya. sebenarnya saya ingin membahas mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri  kita, siapa lagi kalau bukan Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Susno Duadji.  Melihat tingkahnya sekarang, rasanya gemas sekali.

Seandainya saya adalah anaknya, mungkin saja saya akan senang. Bagaimana tidak, ayah yang sudah divonis 3,6 tahun penjara tidak masuk bui. Tapi sekali lagi ini hanya seandainya lo, dan tidak bermaksut menyinggung siapapun.

oke, kembali pada rasa gemas saya tadi. Ya, gemas. Gemas se-gemas gemasnya. Kenapa?

Pertama, sebagai seorang mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri tentunya sangat paham sekali dengan hukum. Melihat tingkahnya yang berkelit dari hukum, itu yang membuat saya gemas. Memang, kalau dilihat dari kaca mata Susno, tingkahnya yang berkelit dari hukum itu lumrah. Lumrah dalam artian "siapa sih yang mau dipenjara?" dan mungkin hanya memanfaatkan momen putusan MA saja. Entah disini siapa yang salah karena memang saya tidak mencari siapa yang salah. atau mungkin tepatnya bukan siapa yang salah, tapi apa yang salah?

Kedua, kalau jaksa berniat mengeksekusi, kenapa tidak segera dilakukan? Berusaha ber-positive thinking dengan Jaksa kita. mungkin saja masih sibuk, atau ada dokumen-dokumen yang harus diurus terlebih dahulu. Semoga urusannya (apapun itu) segera diselesaikan dan segera mengeksekusi. Semoga.

Ketiga, ini yang paling membuat saya gemas. Bukan bergabungnya Susno dengan Partai Bulan Bintang, bukan itu, tetapi dengan ucapannya. Ucapan yang mengatakan tertarik bergabung bersama partai yang didirikan oleh Yusril Ihza Mahendra itu karena memiliki visi dan misi serupa dengannya. Yakni memberantas korupsi dan menegakkan keadilan. Sepertinya Susno tidak punya cermin di rumah untuk melihat dirinya sendiri. Atau mungkin Susno sudah sadar bahwa korupsi itu dosa dan berniat menjadi caleg yang baik. Semoga.

Kembali ke cermin sebentar, mumpung saya punya cermin lebih. Mungkin akan saya pinjamkan kalau mau.

Untuk mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri kita, semoga segera mendapat pencerahan mana yang harus segera dilakukan. Tentu saja yang seharusnya dan sebenarnya, bukan dari kacamatanya, tapi mungkin dari kaca mata saya sebagai warga negara biasa (hanya harapan kecil saya). Selain itu untuk Partai Bulan Bintang, saya masih belum paham maksut dari diterimanya Susno sebagai anggota. Oh, mungkin PBB hanya menjalankan konstitusi kita yang menjamin hak setiap warganya untuk berserikat dan bukan untuk mencari popularitas sebagai partai baru yang ikut pemilu 2014. semoga saja.

Salam gemas...

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun