Mohon tunggu...
Vera Astanti
Vera Astanti Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

hidup berawal dari mimpi... go fight..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Warna Muharramku

27 November 2011   07:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:08 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Panas rongga langit di ubun-ubun jauh merangsang keputusasaan berserakan percikkan benci di tanah yang kupijak cinta semu bergelut dikakiku tak ada anyir melati yang kucium hanya sebaris keremangan lampu taman yang menghangat muharramku tahun baru ini milik Tuhanku Ya Robbi sekecap janjiMu lah aku bergantung segala nyawa yang mengalir di raga ini memujaMu Muharramku kutautkan jariku di sela-sela zamanmu meniti jarum detik waktumu biar aku bisa menuju cahaya Illah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun