Mohon tunggu...
Mamuth
Mamuth Mohon Tunggu... Full Time Blogger - teman bagi jiwa-jiwa yang bersahabat

kali, pagi, dan mentari

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Vasudhaiva Kutumbakam

2 Januari 2024   18:38 Diperbarui: 2 Januari 2024   18:45 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar @IKPI

Semenjak bisa berpikir dan merumuskan gagasan, leluhur kita telah memiliki nilai-nilai ideal bagi kehidupan bersama. Sayangnya  kita kurang peka dan cenderung mendahulukan ego sektoral.

Di dalam kitab Maha Upanishad misalkan, terdapat ungkapan "vasudhaiva kutumbakam", kita semua bersaudara.

Kita ingat, semasa kecil acapkali kita bertengkar dengan kakak ataupun adik, memperebutkan hal-hal sepele seperti mainan maupun makanan. Fenomomena-fenomena global semacam Perang Dunia I - II, perseteruan Amerika vs Unisoviet, dan lain-lain, termasuk yang masih hangat belakangan ini perang Rusia - Ukraina serta Israel-Palestina menunjukan bangsa-bangsa di dunia masih kekanak-kanakan.

Berikut petikan ayat Maha Upanishad dikutip dari wikipedia:

Dunia Adalah Sebuah Keluarga

Yang satu adalah saudara, yang lain adalah orang asing,

kata orang yang berpikiran kecil.

Seluruh Dunia Adalah Sebuah Keluarga,

Hiduplah dengan murah hati

Betapa terbelakangnya kita yang hidup ribuan tahun setelah gagasan tersebut muncul, namun belum bisa mewujudkan cita-cita para pendahulu itu. Untuk menjadikan penduduk bumi ini satu keluarga, menjadikan bumi sebagai tempat yang damai: svargaloka. Masyarakat dunia masih berpikiran kerdil, membatasi diri  dengan perbedaan bangsa-bangsa, agama, suku, ras dan sebagainya. Sehingga berbagai pertentangan yang menghilangkan banyak nyawa. Bahkan dalam lingkup yang lebih sempit, di negeri ini perbedaan pilihan dalam kontestasi politik sampai-sampai harus menelan korban jiwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun