Setelah Masinis, mungkin Pengatur Perjalanan KRL juga berkontribusi dalam memberikan instruksi untuk suatu KRL dapat berjalan atau tidak. Jika diamati ada di beberapa stasiun KRL yang petugas pengatur perjalanan nya memiliki tipikal pelan namun ada beberapa stasiun yang pengatur perjalanan keretanya sigap langsung memberikan instruksi untuk berjalan.Â
Pengaruhnya kepada para pengatur /penjaga Lintasan. kedua pengatur ini saling berkordinasi dalam waktu sepersekian Detik untuk setiap kali perjalanan kereta sehingga apabila komunikasi dilakukan terlambat 10 Detik saja maka berapa stasiun dan kereta yang berakumulasi menjadi Menit bahkan Jam.
3. Petugas penutup Pintu
Jika diperhatikan ada petugas yang membuka dan menutup pintu KRL setiap kali KRL berjalan. hal ini tentunya bergantung pada tipikal petugas yang bertugas menutup pintu dan kerjasama dengan para Satuan pengaman di setiap perjalana  KRL karena kedua petugas ini saling berkordinasi untuk memastikan bahwa kondisi Pintu siap atau tidak mya ditutup.
Kordinasi ini dilakukan secara manual sehingga setiap ada kepenuhan penumpang di suatu stasiun maka akan berpengaruh sepersekian Detik pada suatu perjalanan KRL. Coba saja dengan Model Matematika didapatkan bahwa ada beberapa stasiun yang memiliki kepadatan tinggi akan lebih lama dari standard berhenti yang ditetapkan setiap stasiun.Â
Hal ini tentunya akan berakumulasi pada ketepatan waktu perjalanan KRL.
Diantara sebab diatas, mungkin dapat memberikan gambaran lain atas penyebab keterlambatan sepersekian menit setiap perjalanan KRL. Hal tersebut memiliki kewajaran karena KRL masih menggunakan Manual untuk pengoperasiannya dan beberapa stasiun dan perlintasan KRL juga masih manual cara pengoperasian nya.
Berharap kedepan akan banyak penelitian penelitian yang mendukung peningkatan pelayanan manajemen KRL kepada penggunanya. Bagaimanapun KRL tetap menjadi pahlawan transportasi massal yang wajib kita jaga dan kembangkan bersama.