Mohon tunggu...
Excoff Indonesia
Excoff Indonesia Mohon Tunggu... Aktor - Excoff Indonesia

Bisnis, marketing

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mahasiswa UM Ciptakan Jam Tangan dari Limbah Ampas Kopi

24 Agustus 2022   13:00 Diperbarui: 24 Agustus 2022   13:01 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malang - Lima Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) Kota Malang sukses menciptakan produk inovatif berupa jam tangan “excoff” yang diolah lewat limbah ampas kopi yang memadukan keindahan kultur Indonesia.

Saat ini produk fashion banyak digandrungi oleh anak muda mulai dari produk baju, sepatu, jam tangan, dan lainnya. Hal itu digambarkan dengan orang-orangan hipster yang banyak tersebar di wilayah Indonesia khususnya di daerah ibukota yang digambarkan fenomena Citayem Fashion Weeks. 

Beragam tren fashion yang masuk di Indonesia kebanyakan mempunyai sifat kebarat-baratan yang kelamaan akan menghilangkan budaya Indonesia itu sendiri.

Produk jam “excoff” ini banyak dibutuhkan di tengah popularitas fashion dan mampu menunjang nilai estetika pada fashion. Produk jam tangan yang mengangkat poin keindahan dari budaya Indonesia mendukung  isu terkini di dunia fashion masyarakat tanpa meninggalkan |adat istiadat dan budaya Indonesia. 

Adapun kelima mahasiswa UM yang menciptakan produk ini  yakni Dwi Suryo Sumbodo, Frans Gesmar Prabunata, Silvi Tri Oktavia, Dhea Risma Pramestasari, dan Muhammad Riyan bagus Widiyanto.

“Pembuatan produk jam tangan “excoff” diangkat dari permasalah masyarakat indonesia yang banyak tidak peduli dengan limbah bahkan rela mengeluarkan tarif yang tak sedikit untuk fashion ditambah dengan kopi yang saat ini mulai menjadi lifestyle masyarakat.” ujar Dwi Suryo Sumbodo, salah satu anggota tim di kampus UM (20/8).

Dwi menerangkan inspirasi pembuatan produk jam bermula dari limbah fashion yang menjadi penyumbang sampah terbesar terbanyak dengan jumlah sampah sekitar 18,6 juta ton dan tahun 2020 dan seandainya berkelanjutan maka akan ada lebih dari 150 juta ton limbah di tahun 2050 mendatang.

Andreas Syah Pahlevi, dosen UM fakultas sastra sekaligus sebagai dosen pendamping tim, membeberkan jam tangan “excoff” merupakan sebuah terobosan baru sebagai wujud kepedulian dalam pengurangan limbah dan mendukung isu terkini dalam dunia fashion yang berasal dari limbah.

Produk jam tangan “excoff”  tak hanya diambil dari satu variasi budaya Indonesia namun diproduksi dengan beragam variasi series kebudayaan daerah-daerah Indonesia. Tak hanya itu, produk jam tangan “excoff” ini juga diproduksi dengan 2 tipe ukuran bagi pengguna perempuan dan laki-laki sehingga tetap tampak ideal ketika diaplikasikan dan tak lupa memperlihatkan nilai-nilai keindahan budaya Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun