Mohon tunggu...
Excel  Breviano
Excel Breviano Mohon Tunggu... Administrasi - aing macan cisewu

ngeskuy cuy

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Membuat Buku

14 Februari 2019   14:03 Diperbarui: 14 Februari 2019   14:33 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

kelemahan sudut orang pertama, kita tidak bisa menceritakan kejadian yang naratornya tidak ada di tempat kejadian.

Sudut pandang orang ketiga:

Point  of  view  yang  biasa  digunakan  berikutnya adalah  sudut  pandang  orang  ketiga.  Berbeda  dengan sudut  orang  pertama,  dengan  menggunakan  sudut
orang  ketiga,  tidak  ada  "aku"  dalam  menceritakan narasinya. Nama orang disebutkan begitu sajat. Narator  bisa  dianggap  sebagai  dewa  yang  ada  di  mana-mana. Kita dapat menulis apa saja dalam sudut pandang orang ketiga.

Contoh sudut pandang orang ketiga, Amir  tidak menyangka,  ternyata  pembunuh  yang  selama ini dia  cari  adalah  tetangganya sendiri. Namun, tepat  saat  dia  menyadari  ini,  si pembunuh  berdarah dingin sudah bersembunyi di dalam lemari bajunya.

Perbedaan kedua sudut pandang orang pertama dengan orang ketiga:

Jika orang pertama cerita terbatas sedangkan orang ketiga tidak.

Orang pertama terasa lebih dekat dengan pepembaca sedangkan orang ketiga lebih tidal terasa dekat.

Orang pertama cocok untuk cerita fokus ke satu karakter sedangkan orang kedua cocok untuk cerita yang menceritakan banyak Karakter Dan banyak kejadian di berbagai tempat.

Orang pertama harus paham cara narrator bertutur sedangkan orang kedua tidak harus paham cara narrator bertutur atau bebas memilih.

Sudut pandang orang kedua atau kamu. Tetapi sudut pandang ini tidak dianjurkan untuk penulis pemula. Ada juga contoh lainnya adalah kata ganti yang terus bergantian yang disebut Alternative point of view dalam bahasa inggris. Dengan menggunakan alternating point of view, maka  pembaca  akan  disuguhkan  dengan  sudut  pandang orang pertama, lalu berubah lagi menjadi sudut pandang orang ketiga atau kedua. Ini sangat tidak disarankan karena gaya penuliskan kamu menjadi tidak konsisten. Pembaca mungkin akan kebingungan.

Dalam cerita Kita juga membutuhkan hiburan until para pembaca dengan cara menambah tulisan komedi atau yang bersifat lucu. Sebelumnya menambah an komedi tambahkanlah metafora dalam ceritamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun