Masalah kesehatan mental adalah masalah serius  yang tidak boleh diabaikan. Keadaan kesehatan mental seseorang memiliki dampak penting terhadap cara mereka melihat diri sendiri, perilaku, kemampuan pengambilan keputusan, hubungan dengan orang lain, dan interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Menurut WHO, kesehatan mental adalah keadaan di mana seseorang merasa baik, bisa beradaptasi dengan baik, bekerja dengan baik, dan berpartisipasi penuh dalam lingkungannya. Hal ini meliputi kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial, yang berpengaruh pada cara individu berpikir.
   Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang, seperti faktor genetik, trauma masa lalu, pelecehan seksual, gaya hidup yang tidak sehat, dan kerusakan otak. Remaja sangat rentan terhadap faktor-faktor ini. Bukan hanya anak-anak dan orang dewasa yang dapat mengalami masalah kesehatan mental, tetapi juga remaja. Stres yang berlebihan sering terjadi akibat gaya hidup yang tidak sehat, dan ini merupakan salah satu penyebab terjadinya masalah kesehatan mental yang banyak mempengaruhi anak muda.
   Mahasiswa, terutama mahasiswa tingkat akhir, juga rentan terhadap depresi karena berbagai faktor, termasuk beban akademik yang tinggi, keterampilan sosial yang kurang, dan masalah pribadi. Banyak orang tidak menyadari bahwa perilaku kecil atau kejadian yang tidak penting juga dapat berdampak pada kesehatan mental mereka, yang akan mempengaruhi kemampuan mereka dalam menyelesaikan tugas akademik seperti skripsi atau tugas akhir. Terlalu banyak kegiatan di kampus adalah salah satu faktor yang menyebabkan kesehatan mental mahasiswa buruk saat ini.
   Kesehatan fisik dan mental saling terkait, dan tidak mampu menyeimbangkan waktu antara tanggung jawab internal dan eksternal, seperti menjaga komitmen dengan organisasi yang bertentangan dengan tugas dan jadwal kuliah, dapat menyebabkan penurunan kesehatan fisik dan mental. Faktor sosial juga memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan mental siswa. Pertemanan yang sehat dapat menjadi motivasi dalam menyelesaikan tugas akademik, sementara pertemanan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Selama masa remaja, banyak remaja merasa tertekan dan kewalahan dengan pikiran mereka. Setiap orang, terutama siswa tingkat akhir, dapat terpengaruh negatif oleh banyak situasi ini.
   Salah satu konsekuensi dari kesehatan mental yang buruk adalah depresi. Kecemasan kronis yang mengganggu aktivitas dan mempengaruhi kondisi fisik merupakan salah satu tanda depresi. Tidak semua orang menyadari bahwa mereka mungkin mengalami depresi, tetapi kekhawatiran dan ketakutan yang berlebihan tentang kesehatan diri sendiri dan orang lain dapat menjadi indikator depresi. Depresi tidak hanya berdampak negatif pada kesehatan mental, tetapi juga dapat merusak otak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H