Mohon tunggu...
Jo Soegi
Jo Soegi Mohon Tunggu... -

spesies legal yang belum punah,sedang merintis untuk masa depan yang lebih romantis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Setangkup Haru Dalam Rindu

26 November 2010   10:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:16 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Celoteh Saya Nopember 26th, 2010

Risalah yang awalnya hanya membuat gelisah… Sekarang bertabur rindu dan semakin belenggu.. Membuat di sepelupuk mata semakin basah.. Karena air yang menggenang terlalu berasa… Bertanya rindu..jelas saya rindu.. saya rindu belaian yang dulu pernah menjamah.. bukan nafsu atau syahwat yang bicara.. tapi karna cinta yang meraba.. Saya pun rindu.. dimana saya dapat duduk bersama.. menikmati lantunan lagu berirama.. tanpa harus menggeleng-gelengkan kepala.. Dan semakin rindu.. ketika saya bisa bercengkrama.. tanpa harus bersenggama.. atau apalah namanya.. Oh Tuhan.. sampai kapan dosa ini mengalir deras.. rasanya sekeras batu yang sulit di entas.. atau selembut rambut kemaluan.. yang sudah mulai terkontaminasi.. Saya sadar.. sesadar-sadarnya.. Penulis:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun