Saya pernah menjadi bagian ini sewaktu sekolah.. coret-coret tembok..naik-naik mobil dengan atap terbuka (sebut saja truk atau sejenisnya) dan juga tidak kalah pecundangnya dengan ikut tawuran. “Tawuran”,yupz sebuah kegiatan atau luapan emosi,jaga gengsi atau apalah menurut mereka2 yang menjadi tokoh dalam kegiatan itu,atau juga pemikiran saya sewaktu sekolah (menyesal),he..Tapi kalau menurut saya sekarang,tawuran hanyalah sebuah tindakan tolol,banci,cundang,cemen..laki-laki yang ga punya kn**l yang hanya berani dan berkoar-koar ketika mereka beramai saja,menggunting dalam lipatan,cuma jadi tameng.. Mereka2 ga ingat kalau nyawa hanya satu dan ga bisa di tawar lagi.mereka juga lupa akan bagaimana bonyok nya banting keringat dan peras-peras tulang,eh kebalik yah..ya sudah abaikan saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H