Mohon tunggu...
Ganaspati 1922
Ganaspati 1922 Mohon Tunggu... wiraswasta -

Warga Ledox Fans Club (LFC)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Asal Usul Gunung Lima Jari Yogyakarta

25 Januari 2014   03:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:29 2675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalam mualaikum wr.wb
Salam sehahtera bagi kita semua

Dahulu kala hiduplah seekor kera pilih tanding bernama hanoman, merasa dirinya paling hebat seperti singa yg menerjang semua rintangan dia pun membuat huru-hara di istana langit sehingga membuat geram raja langit.
Raja langit memperintahkan beberapa pasukannya untuk meringkus hanoman, tp itu semua sia-sia karna mudah bagi hanoman untuk menyingkirkan pasukan itu.
Kemudian raja langit memperintahkan semua pasukannya termasuk panglima andalanya menangkap sang kera dan lagi-lagi semua gagal, sehingga membuat raja langit putus asa.
Lalu salah seorang penasehat mengusulkan agar hal ini diadukan kepada sang brahma yg tinggal di barat, tanpa membuang-buang waktu sang raja mengirim utusannya menemui sang brahma.
Sang brahmapun kemudian menantang hanoman dan berujar "Wahai hanoman sudilah kiranya engkau menerima tantanganku, jika dirimu bisa keluar dari telapak tangan kiri diriku dan sanggup menyentuh tanah bumi, maka kamu boleh berbuat sesuka hatimu kapanpun dan dimanapun" lalu kera menjawab dngn pdnya "OK siapa takut, wani piro?" sang brahma hanya bisa bilang Capek Deah... sambil membalikan telapak tangan kanannya dan menepukan kejidatnya.
Hanoman mulai melompat dan beberapa kali salto dan mengira ia sampai di atas tanah ditenggah-tenggah 5 batang pohon kering, akan tetapi ternyata itu adalah telapak tangan kiri sang brahma itu sendiri.
Sang brahma membalikan telapak tangan kiri dan menindih hanoman sehingga hanoman tak berdaya lalu membalikan telapak tangan kiri sembari diangkat dikit dan tiba-tiba telapak tangan kiri sang brahma mengeras dan menjadi gunung 5 jari lalu menyegel dngn mantra "Om Mani Padme Hum".
Kemudian sang brahma berucap dngn suara menggema "Wahai anoman semoga dirimu menyesali dan merenungkan semua kejahatanmu dan kamu menjadi kera yg sholeh dan berbudi luhur kelak. Jika engkau lapar makanlah tumbuhan dan serangga yg hidup di sekitarmu, jika engkau haus minumlah air hujan sampai ada seorang pendeta dari bali yg akan menggambil kitab suci ke india. Dia akan membebaskanmu asal kamu mau mendampingi perjalanannya".
Dan semenjak itu masyarakat yg tinggal di sekitar gunung 5 jari Patuk, Yogyakarta, Indonesia menyebut gunung purba ini dengan nama Gunung Nglanggeran sekligus sebagai nama desa mereka.

Tempat ini sangat mudah anda kunjungi, hanya berjarak sekitar 25 km arah timur kota jogja atau kilometer 25 sebelum kota wonosari.

Wasalam . . .
Sampe Rasa ???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun