Keragaman budaya Indonesia-Malaysia memiliki keunikan dari sisi bentuk dan nilai filosofis. Ini penting untuk dikuatkan pada kedua bangsa. Budaya tersebut tidak cukup untuk dilestarikan saja juga penting untuk dikembangkan sehingga memperkuat eksistensi kedua bangsa maupun negara.
Prof. Dr. Poniminin, M. Hum. Dosen Universitas Negeri Malang dengan keahlian bidang penciptaan seni rupa telah menguatkan kolaborasi dengan Dr. Faisal Rani ahli desain interior dan eksterior dari Universiti Teknologi Malaysia dalam penelitian kreatif penciptaan seni terakota eksterior bersumber ide dari budaya kedua bangsa ini merupakan penelitian kolaborasi tahun kedua antara UM dan UTM.
Tentu saja harapan dari kegiatan penelitian kreatif ini tidak hanya untuk menghasilkan produk kreatif karya seni terakota vas tanaman hias lebih daripada itu, untuk mendorong kerjasama kreatif dalam mencipta seni. Prof. Dr. Ponimin, M.Hum dengan keahlian bidang seni rupa utamanya seni keramik terakota telah merancang desain yang selanjutnya didiskusikan bersama Dr. Faisal Rani.
Budaya Malaysia yang berupa seni layang-layang (wau) telah menjadi pilihan untuk ide kreasi vas terakota tanaman hias. Demikian juga bunga unggulan Malaysia yang berupa bunga wangsa juga menjadi pilihan ide kreasi ornamen vas terakota. Sedangkan budaya nusantara yang berupa topeng nusantara, topeng dayak, topeng asmat, dan masih banyak lagi telah di kreasi untuk mewakili budaya indonesia dalam kreasi vas terakota tersebut. Harapan dari produk kreasi ini juga untuk memperkuat jalinan kerjasama penelitian kreatif dari kedua bangsa melalui cipta seni rupa vas terakota. Harapan lain dari hasil produk kreatif ini agar mendorong masyarakat dalam memperkuat elemen estetik eksterior yang bercipta visual budaya Indolaysia (Indonesia-Malaysia).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H