Mohon tunggu...
Ewin Suherman
Ewin Suherman Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Idiot Virgin

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[FPK] Paruh Jiwa

30 Oktober 2011   04:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:17 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

paruh jiwa

Randu Kawindra

Nikky Vianti

N0  128

;

Syahdu membelenggu

Mendesah ragu dalam kalbu

Tertatih bibir beraksara

Menggurat jalinan rasa

;

Asa memagutku begitu rupa

Tenggelamkanku di semburat warna

Hasratku kan sebuah tanya

Rindu itu milik kita?

;

Terpekur dalam lamunan beku

Siluet romanmu membias maya

Senyummu terbingkai nyata

Terpejam mata merasai aura

;

Adakah kau tahu?

Engkaulah pemilik rasa

Hendakkah kuluahkan semua?

Menyempurnakan separuh jiwa?

;

Agar tidak binasa menemui usia

Tetap berjelaga menggandeng masa

Biar digumuli dusta

Dikangkangi nestapa

Namun tak menjadikannya sirna

;

Jiwaku, jiwamu

Berparuh dalam kuntum rindu

Menghilangkan sendu agungkan gugu

Mendekam di kalbu

;

Dan rinduku tetap padamu..

Aku syahdu...

picture with http://1x.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun