Mohon tunggu...
ewin suherman
ewin suherman Mohon Tunggu... wiraswasta -

an idiot virgin

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Catatan Beku

22 April 2014   02:49 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:22 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

#1

Kelak, impian itu hanya akan menjadi batu. Ditimbun debu. Ditindih masa lalu. Mustinya kita paham, ada jarak yang tak tentu, mengarah pada titik yang tak pasti. Kelak, kita akan paham mengapa begitu banyak dengki yang meruahkan lara. Kenapa begitu banyak lara yang hanya boleh dibekap saja.. itulah tanya..

#2

Hari ini, masa lalu tengah kita bingkai dengan rona makian dan caci. Kita ikat nestapa dalam sebuah tajuk yang  tak memiliki henti. Hari ini, masa lalu benar-benar diancam keakhiran.. sebelum ia musnah..

#3

Esok, aku akan menciummu bersama wangi embun itu. Memelukmu bersama renjana hangat ketika halimun menusukmu dari berbagai arah.

.. dan kita untuk selamanya.

#catatan tanpa nama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun