Mohon tunggu...
EWIL M.WOLOIN
EWIL M.WOLOIN Mohon Tunggu... Penulis - Membaca

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Cara Pembuatan Kuliner Pepeda dan Ikan Kuah Kuning

15 Mei 2024   10:42 Diperbarui: 15 Mei 2024   10:56 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikan kuah kuning dan Pepeda. Foto: ewil m. woloin

Papeda dan Ikan Kuah Kuning: Kuliner Kaki Lima Lezat dari Papua

Cita rasa papeda yang tawar dipadu dengan ikan kuah kuning yang segar, sungguh lezat!

Menjadi salah satu kuliner kaki lima favorit, siapa sangka papeda yang berbahan dasar sagu ini ternyata merupakan warisan kuliner tanah Papua? Melansir dari laman Indonesia.go.id, papeda (dalam Bahasa Inanwatan atau Bahasa Papua yang disebut dengan dao) memiliki sejarah panjang, karena telah dikenal secara luas dalam tradisi masyarakat adat Sentani dan Arab di Danau Sentani dan Arso, serta Manokwari.

Papeda adalah makanan khas masyarakat Papua, Maluku, dan beberapa daerah di Sulawesi. Berbentuk pasta atau gel dan berbahan dasar sagu yang rendah gula dan kolesterol, papeda juga kaya akan serat dan bernutrisi tinggi.

"Berbentuk pasta atau gel dan berbahan dasar sagu yang rendah gula dan kolesterol, papeda juga kaya akan serat dan bernutrisi tinggi.

Mengutip Sagu Sebagai Makanan Rakyat dan Sumber Informasi Budaya Masyarakat Inanwatan: Kajian Folklor Non-Lisan yang ditulis oleh Quin D.Tulalessy, papeda dibuat dengan cara memanaskan aci sagu hingga terbentuk menjadi olahan sagu bening. Lalu, aci sagu diaduk dengan menambahkan sedikit air dingin hingga kental tapi masih tetap dapat diaduk dengan mudah. 

Kemudian, hasil adukan tersebut disiram dengan air mendidih sambil terus diaduk hingga warnanya yang semula putih menjadi bening. Pergerakan saat mengaduk aci sagu ini juga harus searah hingga warna olahan sagu merata.


Ciri-ciri papeda yang siap untuk disantap adalah jika tampilannya terlihat transparan serta berbentuk batali (seperti tali dan tidak mudah putus). Jika papeda diangkat dengan cara khusus, maka bagian dari olahan sagunya juga tidak mudah putus. 

Bentuk olahan sagu papeda yang mudah putus biasanya disebabkan karena pengolahan sagu yang terlalu bersih, yang menyebabkan bagian-bagian sagu yang halus juga ikut terbawa air.

Membuat papeda terdengar tak sulit, namun dalam membuat papeda, dibutuhkan takaran dan suhu air yang tepat. Penggunaan air yang berlebihan dapat memicu tekstur papeda menjadi cair. Sebaliknya, jika air terlalu sedikit, maka papeda yang dihasilkan juga akan menjadi lebih keras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun