Mohon tunggu...
Ewia Putri
Ewia Putri Mohon Tunggu... Penulis - seorang aktivis kemanusiaan konsen terahadap persoalan ekonomi, perempuan dan kemanusiaan

saya merupakan anak pertama dari 2 bersaudara, saya tamatan s2 magister ilmu ekonomi di universitas jambi, sekarang sedang senang2 menjadi pengamat dan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Roman

For Myself

26 Mei 2024   00:27 Diperbarui: 26 Mei 2024   00:32 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

for Myself

Hai....

Teruntuk diri sendiri, kali ini aku tidak ingin membicarakan orang lain. Ruang ini dan waktu saat ini adalah untuk kita, untuk sejumlah kata yang ingin kusampaikan kepada diriku sendiri. Terima kasih, sebuah kata yang sangat ingin kuutarakan.

Alhamdulillah, terima kasih masih tetap bertahan sampai saat ini. Setelah perjalanan panjang yang melelahkan itu, yang kerap kali dipatahkan oleh realita, kita masih di sini, berdiri teguh. Perjalanan hidup tidak selalu mudah, sering kali penuh liku dan duri, tetapi kita terus melangkah. Ada saat-saat di mana aku merasa begitu lelah, ingin menyerah, namun kita tetap bertahan. Untuk itu, aku sangat berterima kasih.

Terima kasih untuk segala luka yang mendewasakan. Luka-luka itu, meskipun menyakitkan, telah membentuk kita menjadi pribadi yang lebih kuat dan bijaksana. Setiap pengalaman pahit telah memberikan pelajaran berharga. Setiap kali jatuh, kita bangkit lagi, dengan semangat yang lebih besar dan tekad yang lebih kuat.

Untuk keluarga, terima kasih telah menjadi pilar yang kokoh, tempat untuk pulang di saat lelah. Dalam pelukan mereka, kita menemukan ketenangan dan kekuatan. Keluarga adalah rumah, tempat kita merasa aman dan dicintai tanpa syarat. Dalam setiap canda tawa, nasihat, dan pelukan mereka, kita menemukan semangat baru untuk terus berjuang.

Untuk teman-teman, terima kasih telah menjadi pelarian dari segala keluh kesah. Bersama kalian, aku bisa menjadi diri sendiri, melepas beban sejenak, dan menemukan kembali kebahagiaan dalam tawa dan canda. Kalian adalah warna dalam hidupku, membuat hari-hariku lebih cerah dan penuh makna.

Semoga tahun ini dan tahun-tahun berikutnya menjadi resolusi yang indah. Semua mimpi dan harapan akan terwujud satu per satu. Semoga lelah diberi lengan dan pundak yang kuat untuk menopang setiap beban. Semoga hati dilembutkan untuk menerima seburuk-buruk keadaan, dan pikiran dijernihkan untuk tetap berbaik sangka kepada Allah. Dalam setiap langkah, aku berharap kita selalu diliputi kesabaran dan keikhlasan.

Beristirahatlah sejenak. Esok akan ada keadaan yang membuatmu tersenyum lega, tertawa lepas. Hidup adalah perjalanan panjang yang penuh misteri, tetapi yakinlah bahwa segala sesuatu terjadi untuk alasan yang baik. Setiap rintangan adalah peluang untuk belajar dan tumbuh. Setiap kebahagiaan adalah hadiah yang patut disyukuri.

Kita mungkin tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi mari kita hadapi dengan penuh harapan dan keberanian. Mari kita terus berusaha menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang kita miliki. Kita adalah pejuang, yang tidak pernah menyerah meski dunia seolah berusaha menjatuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun