Mohon tunggu...
Ewia Putri
Ewia Putri Mohon Tunggu... Penulis - seorang aktivis kemanusiaan konsen terahadap persoalan ekonomi, perempuan dan kemanusiaan

saya merupakan anak pertama dari 2 bersaudara, saya tamatan s2 magister ilmu ekonomi di universitas jambi, sekarang sedang senang2 menjadi pengamat dan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mesjid Muhammad Cheng hoo: Jambatan Harmoni Multikultural

22 Oktober 2023   06:46 Diperbarui: 22 Oktober 2023   07:23 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo Penulis di tempat Mesjid Muhammad Cheng Hoo 

Masjid Cheng Hoo: Jembatan Harmoni Multikultural

Oleh: Ewia Putri

Perjalanan kali saya dan adik  memutuskan untuk mengunjungi Masjid Muhammad Cheng Hoo  yang terletak di Kota Jambi, kami tak hanya menemukan sebuah tempat ibadah yang indah, tetapi juga sebuah warisan budaya yang unik. Masjid ini tidak sekadar berdiri sebagai tempat untuk beribadah, melainkan juga merupakan perpaduan yang menarik antara sejarah dan simbolisme yang mendalam.

Nama Masjid Cheng Hoo merujuk kepada Laksamana Cheng Hoo, seorang tokoh Tiongkok yang terkenal dalam sejarah maritim abad ke-15. Cheng Hoo adalah seorang musafir, penjelajah, dan tokoh muslim. Sejarahnya yang mengesankan melibatkan serangkaian ekspedisi maritim yang membawanya ke berbagai negara, termasuk wilayah Nusantara. Inilah sejarah yang menciptakan ikatan antara Islam dan Tiongkok yang menakjubkan.

Masjid ini dibangun oleh seorang mualaf Tiongkok, yang mendemonstrasikan kesatuan dan inklusi dalam agama Islam. Meskipun kita mungkin tidak memiliki banyak informasi tentang individu ini, tetapi tindakannya untuk mendirikan masjid menggambarkan pluralitas dalam kepercayaan dan toleransi yang mekar di kota ini. Hal ini menegaskan fakta bahwa Islam adalah agama yang tidak memandang latar belakang etnis atau budaya.

Simbolisme dalam Arsitektur Masjid

Arsitektur Masjid Cheng Hoo adalah bukti visual yang mengesankan tentang pengaruh Tiongkok yang kuat. Kubah utamanya berbentuk pagoda Tiongkok yang khas, dengan lapisan-lapisan yang berundak-undak. Meskipun itu hanya bagian dari desain eksterior, tetapi memiliki simbolisme yang mendalam.

Bentuk pagoda dalam budaya Tiongkok sering dianggap sebagai representasi spiritualitas dan pencarian pengetahuan. Dalam konteks masjid, pagoda menjadi simbol pencarian spiritualitas dalam Islam. Pesan di baliknya adalah bahwa Islam mendorong pencarian pengetahuan dan pemahaman yang lebih dalam tentang keyakinan.

Selain itu, penggunaan elemen arsitektur Tiongkok dan Islam yang bersatu dalam masjid mencerminkan harmoni yang ada antara dua budaya yang berbeda. Ini adalah perwujudan konkret bahwa Islam tidak hanya mengakomodasi budaya lain, tetapi juga mendorong toleransi, keragaman, dan keselarasan di antara penganut beragama. Hal ini sangat relevan dalam era di mana konflik antarbudaya masih sering terjadi.

Hubungan Sejarah antara Islam dan Tiongkok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun