Mohon tunggu...
Ewaldo Christian
Ewaldo Christian Mohon Tunggu... Freelancer - “There is only one way to avoid criticism: do nothing, say nothing, and be nothing.” – Aristotle

"Access to computers and the Internet has become a basic need for education in our society" -Kent Conrad

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Remaja Penyandang Disabilitas, Meninggal Karena Menelan Sarung Tangan Lateks

20 Mei 2019   18:42 Diperbarui: 20 Mei 2019   18:50 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Sophia Nella Nisco, kiri, Berada di luar Pengadilan Coroner's South Australia | ABC News

Sophia, seorang penyandang disabilitas meninggal di umur 16 di tempat layanan penitipan asuh di pinggiran kota Felixshow, Adelaide timur setelah ditemukan sendiri di kamar mandi dengan sarung tangan lateks berada di tenggorokannya pada bulan Februari 2017.

Sophia pada waktu itu memasuki tempat layanan penitipan asuh guna memberikan waktu istirahat kepada keluarga yang selalu merawat dirinya.

Sophia tidak bisa ditinggal apabila tidak berada di kursi roda, karena tanpa pembatasan gerakan pada tubuh Sophia membuat dia suka mengexplore lingkungan dan memasukkan apapun ke dalam mulutnya - Ms Nisco, selaku Ibu Sophia

Memiliki banyak jenis disabilitas

Pengadilan mendengar bahwa Sophia menderita cerebral palsy, autism, ADHD dan gangguan pendengaran serta penglihatan.

Konselor yang membantu petugas koroner Kathryn Waite memberi tahu kepada pengadilan bahwa hanya 2 staff yang bertugas pada saat itu saat kejadian.

Ms.Waite mengatakan bahawa ada saksi mata yang mengatakan bahwa orang yang bekerja disitu sudah tahu bahwa Sophia tidak boleh ditinggal sebentar.

Pengadilan melihat catatan dari rapat staf dimana Ms. Nisco mengatakan bahwa dia sudah mengangkat kasus ini 1 bulan sebelum kematian putirnya.

sumber : Teenager with severe disabilities died after choking on latex glove, coronial inquest hears.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun