Mohon tunggu...
Evy Sofiawati
Evy Sofiawati Mohon Tunggu... Aktor - Petani dan pengajar

Pendidik, Penyuluh, Petani dan Peduli

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Posbindu Lansia

13 November 2021   23:00 Diperbarui: 13 November 2021   23:08 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tatkala pandemi covid 19 melanda, hampir semua kegiatan dihentikan, apalagi yang memicu terjadinya kerumunan. Salah satu kegiatan yg terpaksa kami hentikan adalah Posbindu dimana kami sebagai perpanjangan tangan dari puskesmas berusaha memantau kesehatan para pralansia dan lansia dengan pemeriksaan kesehatan yg diadakan sebulan sekali.

Para lansia yg kami pantau kebanyakan adalah lansia yg produktif, mereka yang paling kami khawatirkan karena mereka tidak bisa hanya berdiam diri dirumah saja, bagai mata pisau dengan dua sisi, disamping mereka kelompok yg paling rentan terkena virus tapi mereka tetap perlu bekerja untuk kelangsungan hidup mereka sendiri. Mereka terkadang terlihat abai dengan kesehatannya dengan seringnya kami temui mereka tidak menggunakan maskernya dengan benar dan hanya tersenyum ketika kami mengingatkan.

Hal yang paling membahagiakan ketika akhirnya para lansia mendapat jatah vaksin sebagai prioritas kedua setelah nakes, yang membuat kami terharu ketika melihat tidak satupun dari mereka yg sakit terkena virus padahal kami pengurus hampir setengahnya yg sakit, sungguh menakjubkan...

Kendala yg kami alami ketika banyak lansia yg tidak lulus screning karena banyak yg mempunyai penyakit komorbid terutama darah tinggi dan tidak hanya itu ada juga lansia yg dalam keadaan sehat tapi tensinya selalu tinggi ketika diperiksa di puskesmas ( pada waktu itu vaksin hanya bisa dilakukan di puskesmas), akhirnya kami membawanya pulang.

Ketika akhirnya vaksin diadakan di wilayah kami sendiri dan pihak puskesmas meminta pendampingan dari kami sebagai kader posbindu kami baru menyadari bahwasanya banyak diantara lansia  yang ternyata mempunyai ketakutan dengan vaksinasi dikarenakan tempat yang tidak nyaman yg membuat  mereka stress terbukti dengan banyak yang lulus screning karena tensi mereka normal tidak seperti ketika mereka screning di puskesmas yg berkali-kali dicoba  tensinya tetap tinggi dan ada juga yg akhirnya mau vaksin karena kami sendiri yang memanggil.

Dengan pengalaman yang kami alami ini, kami semakin menyadari kedudukan kami yang penting sebagai ujung tombak yang menjembatani pihak penguasa (puskesmas) dengan masyarakat, dengan selalu setia dengan motto kami   "bekerja dengan hati".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun