Mohon tunggu...
Evy Sofia
Evy Sofia Mohon Tunggu... -

seorang manusia biasa yang masih butuh banyak belajar dan ingin dapat berbagi ilmu bagi sesama... \r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meraup Rejeki dari Haul Habib Ali

17 Januari 2017   08:39 Diperbarui: 17 Januari 2017   09:04 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi hari saat membuka sebuah koran lokal, terpampang headline berita yang menarik perhatian saya. Dari hari Rabu pukul 14.00 sampai hari Jumat pukul 10.00 mulai dari perempatan Baturono sampai dengan perempatan Pasar Kliwon jalan ditutup total. Sebagai salah satu pengendara yang lumayan sering melintasi Jalan Kapten Mulyadi Solo, tentunya berita penutupan jalan ini penting bagi saya. Paling tidak saya harus bersiap mencari jalan alternatif bila ingin bepergian.

Layaknya event rutin lainnya, Haul Habib Ali pun selalu dirayakan tiap tahun. Berpusat di Masjid Riyadh yang berada di bilangan Pasar Kliwon, peringatan haul yang dihadiri ratusan ribu orang ini menjadi salah satu peristiwa yang ditunggu-tunggu pengikutnya. Tumplek bleknya peserta haul ke kota Solo pastinya membawa berbagai dampak bagi warga kota Solo. 

Peserta Haul Mulai Berdatangan (sumber: www.solopos.com)
Peserta Haul Mulai Berdatangan (sumber: www.solopos.com)
Bagi pengendara motor seperti saya, tentunya harus bersiap menghadapi beberapa titik kemacetan yang melelahkan. Bagi pemilik usaha hotel tentunya event haul ini menjadi berkah yang mendatangkan banyak rejeki. Peserta haul yang selama 3 hari mengikuti rangkaian acara pasti membutuhkan tempat untuk beristirahat. Pilihan termudah bagi mereka yang tidak memiliki sanak saudara di Kota Solo adalah tinggal di hotel. Tak heran jika hampir semua hotel di Solo Raya mulai dari kelas melati hingga hotel berbintang pun laris manis disewa oleh peserta haul. 

Tak hanya pemilik usaha hotel, tukang becak pun ikut merasakan kegembiraan menyambut acara haul. Pengalaman di tahun-tahun sebelumnya membuat mereka bersemangat meraup rupiah sebanyak-banyaknya dari para peserta yang ingin menikmati susana kota Solo sambil nglaras madya naik becak. Layaknya turis yang sedang plesiran, rata-rata peserta haul tidak banyak menawar harga saat naik becak. "Tamu-tamu dari luar kota itu royal kalau naik becak tidak menawar harga," tutur Pardi yang biasa mangkal di seputaran Nonongan.

Pedagang Nasi Liwet (koleksi pribadi)
Pedagang Nasi Liwet (koleksi pribadi)
Kegembiraan yang dirasakan Pardi dirasakan pula oleh para pedagang makanan. Walaupun panitia haul juga menyediakan makanan, namun kesempatan menikmati kuliner khas Sollo tak mungkin disia-siakan begitu saja. Bila sudah kembali ke tempat asal, tentu sulit sekali menemukan makanan khas Solo yang ngangeni, seperti nasi liwet, pecel ndeso, cabuk rambak, srabi, dan lain-lain. 

Yu Painah, pedagang nasi liwet langganan saya, yang biasa berdagang di depan Hotel Keprabon Solo, menyatakan antusiasmenya. "Sejak Senin ini tamu hotel mulai banyak, Mba. Kalau pagi mereka seringnya sarapan nasi liwet. Alhamdulillah, dagangan saya ludes terus kalau ada acara seperti ini," kata Yu Painah dengan mata berbinar. 

Bakul Pecel Ndeso (koleksi pribadi)
Bakul Pecel Ndeso (koleksi pribadi)
Yu Painah tak sendirian merasakan melimpahnya rejeki, Mbak Wiwik yang sehari-hari berjualan pecel ndeso di dekat halte Nonongan juga mengalami peningkatan pendapatan selama acara haul. "Orang segitu banyak pasti butuh makanan semua. Makanan khas seperti pecel ndeso ini yang justru sering dicari, Mbak. Barangkali di daerahnya tidak bisa ditemui pecel dengan sambel wijen warna hitam dan nasi merah seperti ini."

Acara yang berpotensi mendatangkan banyak orang tentu berbanding lurus dengan banyaknya perputaran uang. Menurut berita yang dikutip dari solopos.com, tahun lalu saja perputaran uang yang terjadi selama 5 hari acara haul adalah sebesar Rp. 225 Milyar rupiah. Sungguh bukan jumlah uang yang sedikit. Bagi Pemerintah Kota Solo sendiri, evet yang tahun ini berdekatan waktunya dengan Hari Raya Imlek berpotensi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan domestik untuk menikmati berbagai destinasi wisata di kota Solo. 

Selamat menikmati keramahan kota Solo, peserta haul....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun