Mohon tunggu...
Evy Sofia
Evy Sofia Mohon Tunggu... -

seorang manusia biasa yang masih butuh banyak belajar dan ingin dapat berbagi ilmu bagi sesama... \r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ekskul Jurnalistik, Pintu Masuk Budaya Literasi

20 April 2015   14:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:53 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meningkatkan minat membaca dan menulis pada murid merupakan salah satu tantangan yang dihadapi oleh guru. Ini bukanlah perkara yang mudah untuk dilakukan. Bisa dikatakan hanya sebagian murid yang memiliki kebiasaan membaca.Untuk murid yang memiliki kebiasaan menulis pun jumlahnya belum begitu banyak. Hal ini bisa dilihat dari tingkat kunjungan murid ke perpustakaan sekolah. Hanya sejumlah kecil murid -jika dibandingkan dengan keseluruhan jumlah murid di suatu sekolah- yang rutin membaca atau meminjam buku perpustakaan.

Tantangan meningkatkan minat baca dan tulis murid juga saya alami di sekolah tempat saya bekerja. Saya berpikir saya harus melakukan sesuatu untuk mengubah kondisi ini. Memperkenalkan murid pada sejumlah buku bacaan sudah saya lakukan, membedah buku untuk dibahas di kelas sudah saya lakukan juga, memberikan apresiasi pada murid yang gemar membaca sudah rutin saya kerjakan, mengajak murid belajar merangkum isi buku bacaan pun saya lakukan. Apa lagi yang harus saya lakukan, ya?

Ekstrakurikuler. Itulah yang terbersit di pikiran saya saat itu. Salah satu cara yang ampuh untuk "memaksa' murid mau membaca dan menulis adalah dengan membentuk kegiatan ekstrakurikuler jurnalistik. Sip, satu langkah terpecahkan. Langkah berikutnya adalah mencari pelatih ekskul jurnalistik yang handal. Saat itu di pikiran saya terbersit bayangan sosok pelatih ekskul jurnalistik adalah orang yang memiliki latar belakang jurnalistik yang bagus, punya pengalaman bekerja di media massa, kaya dengan karya berupa tulisan yang enak dinikmati, dan yang terpenting dia mampu menyampaikan materi dengan bahasa yang renyah dikunyah oleh pemikiran remaja. Baiklah, pilihan saya jatuh pada Niken Satyawati, salah satu kompasianer aktif yang pengalaman menulis dan latar belakang jurnalistiknya tidak perlu saya ragukan lagi.

Deal pun terjadi dengan manisnya. Sejak bulan September 2014 jadilah SMP Islam Al Azhar 21 Solo Baru memiliki ekstrakurikuler jurnalistik. Pada pertemuan pertama murid diperkenalkan dengan apa itu jurnalistik beserta silabus kegiatan selama satu tahun pelajaran. Waktu berlalu tak terasa. Kegiatan di ekskul jurnalistik pun semakin menarik dan bervariasi.

[caption id="attachment_361681" align="aligncenter" width="300" caption="Praktek Menulis Berita"][/caption]

Di dalam ekskul jurnalistik ini murid mendapat bekal menulis berita yang berbobot dengan memasukkan unsur 5W 1H, mendapatkan bekal menulis artikel berat sampai dengan menulis feature, mendapat bekal menulis resensi buku, mendapat bekal menulis laporan perjalanan, mendapat bekal menyusun majalah sekolah, dan mendapat bekal melakukan interview narasumber berita.

Bagi murid terjun langsung ke lapangan untuk mewawancarai narasumber adalah pengalaman yang tak terlupakan. Bagaimana mereka memperkenalkan diri, membina hubungan baik dengan narasumber, menyampaikan maksud kedatangan, menyusun draft wawancara, sampai dengan mengeksekusi sebuah wawancara adalah tantangan tersendiri yang harus ditaklukkan. Meskipun awalnya malu-malu namun akhirnya semua murid yang terjun ke lapangan berhasil mendapatkan berita yang menarik saat dituliskan.

[caption id="attachment_361678" align="aligncenter" width="300" caption="Praktek Wawancara Peserta Ekskul Jurnalistik"]

1429510899427814060
1429510899427814060
[/caption]

[caption id="attachment_361680" align="aligncenter" width="300" caption="Mewawancarai Komunitas Difabel"]

14295111101810230528
14295111101810230528
[/caption]

Sisi lain yang didapatkan dengan mengikuti ekskul jurnalistik adalah murid terasah kebiasaan membacanya. Untuk dapat menulis sebuah tulisan yang berbobot, murid melengkapi dirinya dengan referensi berupa bacaan baik dari buku, koran, atau artikel di internet. Selain itu materi ekskul yang berupa resensi buku secara langsung atau tidak juga membuat murid mau tidak mau harus membaca buku yang akan diresensinya. Dari situlah saya dapat mengetahui ternyata bku yang diminati murid sangatlah beragam, mulai dari teen lit, biografi, buku sastra, sampai dengan buku politik yang lumayan berat untuk ukuran anak berusia 12 tahun-an.

Satu hal yang saya syukuri dengan adanya ekskul jurnalistik ini adalah murid sudah memiliki karya berupa majalah sekolah Gallery 21. Peserta ekskul bekerja sama membuat proyek majalah sekolah yang ditujukan bagi kalangan internal di lingkungan Al Azhar Solo Baru dan beberapa sekolah lain di sekitarnya. Alhamdulillah proyek majalah sekolah ini sudah memasuki edisi ke-4, di mana tiga edisi pertama masih banyak dikerjakan oleh guru dan satu edisi terakhir yang 90% dikerjakan oleh murid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun