Mohon tunggu...
Evy Novyanti
Evy Novyanti Mohon Tunggu... -

nama evy novyanti menyukai nama "annisahazmi" memiliki arti annisa(wanita) hazmi(tegar) Insya Allah apapun masalah yang dihadapi berusaha tuk tetap tegar dan tersenyum :-)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Air Mata Ibu Bagai Mutiara

17 Juli 2012   04:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:53 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bila sudah tiba waktu senja. Ku terdiam, mendengar lagu-lagu terindah tentang mu. Tentang ibu. Mengingat saat-saat pertamaku dilahirkan..

Pengorbananmu sungguh besar. Tak pernah aku tahu bagaimana sakitnya, bagaimana sulitnya sekuat mungkin tenagamu menyelamatkanku hingga ku terlahir dengan tangisan yang membuat keringat lelahmu kering seketika menyambut hadirku dengan penuh kelembutan senyummu.

Ibu.....nafasmu adalah hidupku..

Senyum mu adalah ketegaranku

Air matamu adalah mutiara dalam hidupku.

Betapa sulitnya membalas semua pengorbananmu. Aku yang hanya membuatmu susah. Membangunkan saat lelap tidurmu.

Pernah ku ingat kata-kata orang. Bahwa dahulu ketika aku masih bayi. setiap malam ibu tidak pernah tidur. Tangisanku yang selalu mengganggu, Ia menimangku, menyusui, bahkan menggantikan popok ditengah malam.

Kini 20 tahun sudah. Rasanya ingin sekali segera membalas semuanya. Wajah ibu semakin tampak keriputnya. Usianya semakin tua. Rasanya sudah tak pantas Ia bekerja demi aku. namun Ia begitu pandainya menutupi kelelahan dan kesedihannya dengan senyuman nya, hingga Ia tampak terlihat lebih "Muda" Dan " Mudah" menghadapi apapun. Karena Ibu sudah terbiasa. Terbiasa membawa kemanapun aku dalam kesibukannya.

Ibu....Kau dekap aku, tidur dan merasakan belaian kasih sayang mu, kau elus rambutku, kau cium pipi dan keningku hingga terjatuh air matamu dipipiku.

Tatkala saat kutahu ibu menangis, seluruh raga dan jiwa ini bergetar, dadaku serasa sesak tak sanggup melihat air matamu, tak sanggup mendengar rintihanmu.

Aku tahu ibu, aku tahu betapa perihnya, betapa sakitnya bila kataku sering menyinggungmu. Hanya kata "MAAF " yang bisa ku ucapkan berharap ibu memaafkan semua kesalahanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun