Mohon tunggu...
Evelyn Asrila Sare
Evelyn Asrila Sare Mohon Tunggu... Lainnya - Bunda Ev

Saya adalah seorang 'guru' bagi anak-anak dengan ruang kelas tanpa sekat. Bersama berproses dan kami menemukan kebahagiaan dalam tiap hal yang kami pelajari. Saya belumlah seorang penulis namun terus berjuang untuk menulis. Bukan bertujuan untuk menjadi seorang penulis namun saya berharap ada jejak kebaikkan yang bisa saya bagi untuk orang-orang yang membaca tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Benedictus

30 Januari 2022   17:58 Diperbarui: 30 Januari 2022   18:09 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bagaimana Tuhan merangkai hidup ku
Aku tak pernah tahu
Tak pula muncul dalam sadarku
Hingga tawamu pecah di pelukku

Kita dipisahkan sebelumnya
Agar dapat berjumpa sesudahnya
Kita dibiarkanNYA meratap
Agar tawa kita menetap

Kau yang dalam rindu kurahimi
Tak jua mampu ku pilih
Kaulah yang bertakhta di hati
Dalam rancangaNYAyang terindah

Aku ingin kau tahu
Engkaulah yg disiapkan Tuhan bagiku
Hingga selamanya dan selalu
Kaulah pemilik mimpiku
Yang lahir pada malam-malam sepiku
Dibuai dalam litani asa membisu

Kaulah berkat dalam hidupku
Kaulah nama dari doa-doaku

Kaulah Benedictusku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun