Mohon tunggu...
Evri Sihombing
Evri Sihombing Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menjadi lebih baik lagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Allah Sang Pencipta, Namun Benarkah Allah yang Menciptakan Dosa?

2 Oktober 2023   22:07 Diperbarui: 2 Oktober 2023   22:12 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebelumnya kita mengakui bahwa TUHAN adalah satu-satunya pencipta. Bahkan kita tahu bahwa Allah itu adalah Allah yang berdaulat atau dengan kata lain Allah yang berkuasa. Ada beberapa orang yang berkata bahwa berkuasa berarti Allah itu sendiri akan mengendalikan alam semesta dan berhak melakukan apa saja dan berhak atas segala sesuatu. Mungkin mengenai hal ini yang terlintas dalam pikiran sebagian orang ialah Allah juga sang pencipta dosa. Namun untuk mengetahui hal ini, kita perlu melihat dalam firman-Nya yang berkata bahwa Allah itu adalah Allah yang kudus (Yes 6:3). Allah itu suci. 

Maka dalam hal ini ditegaskan bahwa Allah itu bukan pencipta dosa. Kita harus memurnikan pikiran kita yang salah tentang Allah sebagai pencipta dosa. Allah menciptakan alam semesta dan seluruh isinya amat sangat baik, namun Allah tidak menciptakan dosa. Akan tetapi keinginan manusia itu sendirilah yang membuat dosa terjadi dalam kehidupan manusia. Mungkin juga ada orang yang bertanya "Jika Allah itu berdaulat, lalu mengapa dunia atau orang-orang kacau dan penuh dengan ketidakpastian dan mengapa kejahatan merajalela, dan mengapa dosa semakin menyebar?". Dosa masuk ke dalam alam semesta melalui tindakan pelanggaran terhadap Allah, bukan karena Allah menciptakan dosa. Sangat jelas dalam firman-Nya yang mengatakan setiap orang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah.

Sekarang, mari kita perhatikan apa yang membuat dosa terjadi di dalam kehidupan manusia. Kita tidak boleh menganggap bahwa Allah adalah sebagai penyebab dosa yang paling utama. Memang Allah sebagai satu-satunya pencipta dituliskan di dalam Alkitab (Yesaya 45:9-13, TB 2). Akan tetapi berbeda dengan Allah adalah pencipta yang bertanggungjawab atas dosa, yaitu tidak dituliskan di dalam Alkitab. Allah adalah Allah yang kudus, dan Ia sangat membenci dosa (Bil 25:16). Berkenaan dengan asal mula dosa, Alkitab mengajarkan bahwa dosa pertama atau kejatuhan yang pertama disebabkan oleh pencobaan dari si ular yang menaburkan dalam pikiran manusia yang merupakan suatu benih ketidaktaatan dan ketidakpercayaan (Kejadian 3). 

Dengan adanya peristiwa ini, itulah yang membuat dosa itu membawa kekotoran yang permanen bagi setiap kehidupan manusia. Dosa itu juga bukan hanya dianggap sebagai kekotoran, akan tetapi sebagai kesalahan yang pada akhirnya akan membawa suatu penghukuman. Oleh karena itulah Allah memutuskan bahwa seluruh manusia adalah orang berdosa di dalam Adam. Itulah yang menyebabkan dosa semakin merajalela di zaman sekarang. 

Oleh karena ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa. Hal ini sama halnya dengan pepatah yang mengatakan "satu makan cempedak semua kena getahnya". Satu orang telah jatuh kedalam dosa maka dosa itu akan merambat kepada setiap orang. Maka dengan hal ini, harus kita tahu bahwa Allah bukan pencipta dosa, akan tetapi keinginan dan ketidaktaatan manusia itulah yang membuat dosa itu ada.

Dosa masuk kedunia melalui satu orang dan kematian melalui dosa, demikianlah kematian akan menimpa semua orang. Oleh karena dosa itulah semua orang akan menerima hukuman. Karena Allah adalah satu-satunya sang pencipta dan yang sangat membenci dosa, maka Allah akan menilai semua orang percaya menjadi orang benar di dalam Kristus Yesus. Ada sebuah buku yang mengatakan bahwa dosa itu merupakan kejahatan yang khusus. Semua kejahatan adalah dosa. Dosa juga disebutkan sebagai kejahatan moral. Sebagai Allah yang berdaulat dan berkuasa, maka Ia juga akan menghubungkan dosa dengan Dia dan kehendak-Nya. 

Oleh karena Allah sangat membenci dosa, maka Ia akan melakukan keterpisahan antara manusia yang berdosa dengan diri-Nya yang kudus. Manusia akan menyimpan dosa itu di dalam hatinya. Bukan Allah yang menaruh dosa itu di dalam kehidupan setiap manusia. Oleh karena itu, melalui pemaparan yang singkat ini kita harus mengoreksi diri kita dan melihat kembali bagaimana Allah yang menciptakan manusia itu amat sungguh baik, bukan malah menyimpan pertanyaan yang sama bahwa Allah sang pencipta dosa. Sangat sedikit yang dituliskan diatas bahwa Allah sama sekali tidak menciptakan dosa, melainkan dia sangat membenci adanya dosa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun