Berbobot, ceria, dan menambah pengetahuan adalah tiga kata yang tepat untuk menggambarkan kesan saya akan Danone Blogger Academy. Meskipun belum semua rangkaian Akademi Menulis selesai dilaksanakan saat tulisan ini tayang, saya sudah dapat membayangkan manfaat mengikuti Danone Blogger Academy. Apalagi untuk mengikuti akademi yang terdiri dari tiga hari belajar di kelas dan dua hari kunjungan lapang ini tidaklah mudah. Seluruh peserta harus melalui rangkaian seleksi terlebih dahulu dengan mengirimkan tiga karyanya sebelum masa penjurian berakhir. Agaknya saya tidak berlebihkan jika merasa sangat bersyukur menjadi salah satu peserta yang terpilih dalam Danone Blogger Academy ini.
Materi yang berbobot langsung saya dapatkan di hari pertama akademi menulis. Setelah dibuka oleh Bapak Arief Mujahidin, perwakilan dari Danone Indonesia, yang menjelaskan tentang bagaimana menyeimbangkan antara urusan bisnis dengan tanggung jawab terhadap bumi beserta isinya. Dalam hal ini Danone tidak hanya mengajak NGO (non-Government Organization) dan pemerintah untuk aware terhadap lingkungan dan penduduk bumi itu sendiri. Tetapi juga mengajak para konsumennya untuk turut serta mengambil bagian. Jika semua saling bersinergi maka cita-cita one planet one health pasti bisa dicapai.
Apalagi nutrisi di awal masa kehidupan anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan otak yang tentunya juga berdampak terhadap kualitas generasi penerus bangsa. Kekurangan gizi di 1000 HPK tidak hanya berdampak terhadap perkembangan otak, tetapi juga perkembangan kognitif dan performance seorang anak. Stunting merupakan kondisi yang disebabkan oleh kurangnya asupan makanan bergizi yang menyebabkan seorang anak bertubuh pendek.Â
Parahnya, Indonesia menjadi negara penyumbang balita stunting nomor 5 terbesar di dunia akibat malnutrisi. Jadi, begitu pentingnya 1000 HPK membuat hal tersebut menjadi perhatian serius terhadap pembangunan kesehatan di Indonesia.
Suasana kelas tetap ceria berkat sesi ice breaking, games, serta energizer yang dibawakan oleh tim Kompasiana. Sesi ini tidak hanya mengajak para peserta untuk aktif bergerak tetapi juga dapat mengambil hikmah dari setiap bentuk permainan atau permasalahan yang diberikan. Meskipun terkadang hanya dipandu oleh dua orang saja, sesi yang mengisi di antara dua materi berbobot ini cukup membuat saya merasa fresh lagi hingga akhirnya siap untuk menyerap materi selanjutnya.
Kemudian ada sesi yang sangat saya tunggu untuk menambah pengetahuan saya seputar dunia menulis yaitu sesi cara menulis blog hingga membuat foto menarik sebagai fitur tambahan yang memperkuat tulisan.
Mas Iskandar Zulkarnain atau yang akrab dipanggil Isjet sukses membuat saya tergagap ketika harus mempraktikkan cara membuat story telling hanya dari satu buah kata saja. Terus terang saya memang kurang ahli dalam membuat tulisan story telling sehingga ketika diminta untuk membuatnya tentu saya agak kesulitan.
Di Danone Blogger Academy ini, seluruh peserta diajarkan untuk menghasilkan karya yang dapat dipertanggung jawabkan. Sehingga dalam menghasilkan karya kita tidak boleh asal menulis saja, harus memperhatikan keabsahannya meskipun itu bersifat opini. Nah ini adalah hal kedua yang disampaikan oleh Mas Isjet mengenai perbedaan dalam menulis berita dan opini.
Dalam menulis berita, hal yang disampaikan adalah fakta yang benar-benar terjadi, kemudian ada penyampaian sebuah peristiwa yang diperkuat dengan hadirnya narasumber, serta bersifat objektif. Sedangkan tulisan berbentuk opini sebaliknya, penulis dapat memilih fakta yang ingin disampaikan. Tulisan opini bersifat subjektif yang artinya menyampaikan pendapat atau peristiwa dari sisi penulis sendiri.