Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya Kesadaran Lalu Lintas: Belajar dari Kasus Zoe Levana

23 Mei 2024   10:09 Diperbarui: 23 Mei 2024   10:15 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zoe Levana melakukan klarifikasi di Kantor Samsat Jakarta Utara, Rabu (22/5/2024).(KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYU)

Selain itu, ketidaksengajaan Zoe berpotensi menyebabkan kecelakaan serius. Bayangkan jika ada bus yang melaju dengan kecepatan tinggi dan tiba-tiba harus berhenti mendadak karena ada mobil pribadi yang salah jalur. Hal ini tidak hanya membahayakan pengemudi mobil tersebut, tetapi juga penumpang bus dan pengguna jalan lainnya. Oleh karena itu, penting bagi semua pengguna jalan untuk memahami dan mematuhi peraturan lalu lintas demi menjaga keselamatan bersama.

Figur Publik Memiliki Tanggung Jawab Lebih dalam Penggunaan Media Sosial

Figur publik, seperti Zoe Levana, memiliki pengaruh besar terhadap pengikutnya di media sosial. Oleh karena itu, mereka sebaiknya lebih berhati-hati dalam setiap unggahan yang mereka buat. Video yang diunggah Zoe, yang menunjukkan dirinya terjebak di jalur Transjakarta, adalah contoh nyata bagaimana platform media sosial bisa disalahgunakan untuk mencari perhatian, meskipun dalam situasi yang negatif.

Dalam video tersebut, Zoe tampak kebingungan dan panik karena terjebak di jalur busway, dan ia meminta saran dari pengikutnya tentang bagaimana cara keluar dari situasi tersebut. Meskipun mungkin tidak ada niat buruk di balik unggahan ini, dampaknya bisa sangat negatif. Pengikut Zoe yang jumlahnya mencapai ribuan, bahkan jutaan, dapat melihat tindakan ini sebagai sesuatu yang biasa dan bisa ditoleransi. Mereka mungkin berpikir bahwa melanggar peraturan lalu lintas bukanlah masalah besar, asalkan dapat menarik perhatian dan mendapatkan popularitas di media sosial.

Sebagai figur publik, Zoe memiliki tanggung jawab lebih untuk memberikan contoh yang baik. Apa yang dia lakukan dan bagikan di media sosial dapat mempengaruhi perilaku pengikutnya. Misalnya, jika seorang pengikut yang masih remaja melihat tindakan Zoe dan berpikir bahwa tidak ada konsekuensi serius dari melanggar peraturan lalu lintas, mereka mungkin terdorong untuk melakukan hal yang sama. Ini bisa berbahaya dan menyebabkan peningkatan pelanggaran lalu lintas serta kecelakaan di jalan raya.

Tanggung jawab ini tidak hanya berlaku pada selebritas, tetapi juga pada semua orang dengan pengaruh signifikan di media sosial. Contoh nyata lainnya adalah ketika seorang influencer kesehatan mempromosikan diet yang tidak sehat atau obat-obatan tanpa bukti ilmiah. Pengikut mereka bisa saja mengikuti saran tersebut dan mengalami masalah kesehatan serius.

Oleh karena itu, penting bagi figur publik untuk menggunakan platform mereka dengan bijak. Mereka harus menyadari bahwa setiap kata dan tindakan mereka dapat memberikan dampak besar. Alih-alih mencari perhatian dengan cara yang kontroversial atau negatif, mereka seharusnya memanfaatkan pengaruh mereka untuk menyebarkan pesan positif, memberikan edukasi, dan menjadi contoh yang baik bagi pengikutnya. Dengan cara ini, media sosial dapat menjadi alat yang kuat untuk perubahan positif dan peningkatan kesadaran dalam masyarakat.

Promosi Transportasi Umum Penting untuk Mengurangi Kemacetan dan Polusi di Kota Besar seperti Jakarta

Promosi penggunaan transportasi umum seperti bus Transjakarta sangat penting untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara di kota besar seperti Jakarta. Dalam percakapannya dengan sopir bus, Zoe Levana mendengar keluhan bahwa halte Pluit Village sering sepi penumpang, sehingga bus Transjakarta harus menunggu lama hingga penuh sebelum bisa melanjutkan perjalanan. Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan transportasi umum.

Namun, cara Zoe memviralkan kejadian ini justru menimbulkan kontroversi dan tidak membawa pesan positif yang diharapkan. Alih-alih memfokuskan pada pentingnya menggunakan transportasi umum, video yang diunggah Zoe lebih menonjolkan kebingungan dan ketidaknyamanannya saat terjebak di jalur busway. Pesan ini tidak membantu meningkatkan citra positif dari sistem transportasi umum yang sebenarnya bisa menjadi solusi bagi permasalahan lalu lintas di Jakarta.

Untuk mengurangi kemacetan dan polusi, diperlukan promosi yang tepat dan efektif mengenai manfaat menggunakan transportasi umum. Contoh nyata bisa diambil dari kampanye sukses di negara lain. Misalnya, di Singapura, pemerintah secara aktif mempromosikan penggunaan transportasi umum dengan memperbaiki infrastruktur, menyediakan fasilitas yang nyaman, dan menjalankan kampanye edukasi yang menyadarkan masyarakat akan pentingnya menggunakan bus dan kereta daripada kendaraan pribadi. Hasilnya, banyak warga Singapura yang beralih ke transportasi umum, mengurangi jumlah kendaraan di jalan, dan mengurangi tingkat polusi udara.

Zoe seharusnya menggunakan platform media sosialnya untuk mempromosikan transportasi umum dengan cara yang lebih konstruktif. Misalnya, dia bisa membuat konten yang menunjukkan betapa efisien dan nyaman menggunakan bus Transjakarta untuk bepergian di Jakarta. Dia bisa menyoroti fasilitas yang ada di dalam bus, kelebihan menggunakan jalur khusus yang bebas macet, serta manfaat lain seperti penghematan biaya dan pengurangan polusi.

Dengan demikian, pesan yang disampaikan akan lebih positif dan menginspirasi pengikutnya untuk mencoba dan lebih sering menggunakan transportasi umum. Ini tidak hanya akan membantu mengurangi kemacetan dan polusi di Jakarta, tetapi juga mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas sistem transportasi umum di kota tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun