Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Peran Bermain dalam Pembelajaran Anak: Meningkatkan Keterampilan dan Kreativitas Anak

22 April 2024   22:01 Diperbarui: 24 April 2024   07:47 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak Bermain dan Belajar Bersama (Pexels.com/Alex Green)

Di tengah sorotan yang sering kali diberikan pada kurikulum yang ketat dan tekanan untuk mencapai prestasi akademis yang tinggi, seringkali kita lupa akan sesuatu yang sebenarnya sangat penting dalam proses pembelajaran: bermain. 

Bermain bukanlah hanya sekadar aktivitas yang menyenangkan untuk mengisi waktu luang anak-anak, tetapi juga merupakan elemen krusial yang dapat membentuk dasar yang kuat bagi perkembangan mereka secara menyeluruh. 

Bermain juga merupakan cara alami bagi anak-anak untuk belajar, bereksplorasi, dan tumbuh.

Salah satu penelitian yang mendukung pentingnya bermain dalam pengembangan anak dilakukan oleh American Academy of Pediatrics. Dalam artikel yang berjudul:  The Power of Play: A Pediatric Role in Enhancing Development in Young Children, Michael Yogman  bersama timnya menunjukkan bahwa bermain memiliki peran krusial dalam mengembangkan keterampilan kognitif, emosional, sosial, dan fisik anak-anak. 

Studi Yogman menyoroti bahwa interaksi sosial saat bermain dengan teman sebaya membantu anak-anak membangun keterampilan komunikasi dan kerja sama, sementara bermain secara mandiri atau dengan bahan-bahan seperti blok bangunan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan kreativitas.

Penelitian Yogman telah menunjukkan bahwa bermain memiliki dampak yang luar biasa dalam pengembangan anak-anak. Saat bermain, anak-anak tidak hanya mengembangkan keterampilan sosial, emosional, dan kognitif mereka, tetapi juga belajar bagaimana berpikir kritis, memecahkan masalah, dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar mereka. 

Selain itu, menurut Yogman, bermain juga membantu mereka mengembangkan imajinasi, kreativitas, dan kemampuan untuk bekerja sama dalam tim - keterampilan yang sangat berharga dalam dunia yang terus berubah ini.

Namun, terlalu sering, fokus pada kurikulum dan prestasi akademis membuat kita melupakan pentingnya bermain dalam proses pembelajaran. Kita cenderung mengabaikan atau mengurangi waktu untuk bermain di kelas-kelas, terpaku pada target-target yang terukur, dan melupakan bahwa pembelajaran seharusnya menyenangkan, memikat, dan menantang.

Dalam artikel ini, saya akan menyoroti kembali pentingnya bermain dalam pembelajaran. Saya akan mendeskripsikan bagaimana bermain dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum. 

Selain itu, kita juga akan membahas tentang bagaimana bermain dapat menjadi kunci untuk meningkatkan keterlibatan siswa, dan bagaimana tantangan dalam menerapkan konsep bermain dapat diatasi.

Mengapa bermain sering terabaikan dalam konteks pendidikan

Meskipun pentingnya bermain dalam pembelajaran telah diakui secara luas, faktanya, bermain seringkali terabaikan dalam konteks pendidikan. Ada beberapa alasan yang mendasari fenomena ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun