Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melacak Jejak Waktu

21 April 2024   20:04 Diperbarui: 21 April 2024   20:25 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perjalanan waktu (Pexels.com/Antoni Shkraba) 

Kutatap pada dinding
Menghitung detak jarum menit
Berlari dan terus berlari
Membawa pergi jarum jam

Hitungan pertama dan seterusnya
Lalu sampai pada titik semula
Enam  puluh hitungan
Ya, 60 hitungan

Hidup kita bagaikan kutatap pada dinding waktu
Mengikuti detak jarum menit yang tak kenal henti
Berlari dan terus berlari dalam rentang waktu
Membawa pergi detik-detik yang telah berlalu

Setiap hitungan pertama adalah  langkah
Menuju pada titik berikutnya, tak terelakkan
Enam puluh hitungan, satu putaran

Dalam setiap langkah kita belajar,
Kita tumbuh,
Dan kita berubah
Seiring dengan detik yang terus berjalan

Waktu terus berjalan, tak pernah menunggu
Dalam setiap hitungan, dalam setiap detik
Ada pelajaran dan pengalaman yang berharga untuk dijalani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun