Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keheningan

15 April 2024   21:02 Diperbarui: 15 April 2024   21:03 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Cinta Dalam Keheningan Malam (Pexels.com/Nothing Ahead)

Keheningan

Di malam yang kelam, dalam keheningan,
Perasaan tergerus, terkoyak setiap detik,
Seperti sungai deras mengalir dalam gelap,
Menuju lautan rindu yang tak terbatas.

Aku, tegar berdiri seperti pohon kokoh,
Merangkai kisah tentangmu dalam diam hati.
Permenungan itu bagai dedaunan gugur,
Menerangi kesendirian yang membelenggu.

Cinta adalah takdir, seperti angin yang berhembus,
Bagaikan bunga yang tumbuh di reruntuhan.
Dalam dialog sepi, hanya ada aku dan keheningan,
Seperti rembulan yang bersinar di tengah kegelapan yang pekat.

Nampar Ledit, 15/04/2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun