Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kehangatan Musim Kemarau

15 April 2024   19:36 Diperbarui: 15 April 2024   19:40 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi musim kemarau (Pexels.com)

Kehangatan Musim Kemarau

Pada musim kemarau tahun kemarin,
Di bawah sinar mentari,
Mengalir dalam arus yang tersembunyi,
Seperti reruntuhan kering yang menari di bawah angin,

Kita menyusun cerita di bawah langit biru yang membentang,
Di musim kemarau, bersamamu,
Terbentang keindahan tak terduga,
Mengisi kekosongan di hati,

Dengan cinta dan hangatnya kasih.
Dalam kesederhanaan,
Di antara dedaunan yang berguguran,
Dan momen-momen berharga di kedai kopi

Di hadiratmu, terungkaplah keajaiban tak terduga,
Cinta dan kasih mengalir dalam setiap kata,
Mengairi hati yang kering dengan lembutnya hujan kasihmu.

Nampar Legit, 15/04/2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun