Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kesombongan Diri: Patahnya Tabu dalam Sunyinya Malam

4 April 2024   10:35 Diperbarui: 4 April 2024   10:42 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Perjuangan Dalam Sunyi Malam  (Pexels.com/TMS Sam)

Kesombongan Diri: Patahnya Tabu dalam Sunyinya Malam

Dalam sunyi malam yang kelam,
Terlihat luka-luka hati tersembunyi.
Kehadiranmu, beban yang merintangi,
Ingin kuhancurkan tabu yang menyerang.
Dalam aliran puisi, kau tegar,
Namun rapuh di balik ketegasan.
Engkau menyerang tanpa belas kasihan,
Meninggalkan luka dan kekosongan.
Dalam setiap bait, rahasia kuselipkan,
Kau tak tertahankan bagai fatamorgana.
Hingga akhirnya, dalam kesunyian,
Aku sadari, kekuatanku tak tergoyahkan.
Bahwa Kesombongan diri bisa dipatahkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun