Yusril juga mengungkapkan bahwa ia memiliki ekspektasi bahwa seorang filsuf dan pastor Katolik seperti Magnis Suseno akan menyampaikan pendapat yang bersifat normatif dan filosofis. Namun, Yusril menegaskan bahwa hal tersebut sepenuhnya menjadi kewenangan majelis hakim untuk menilai dan mempertimbangkan pendapat-pendapat yang disampaikan dalam sidang.
Tanggapan Yusril ini menyoroti perbedaan pandangan antara pandangan akademis dan politik dalam konteks sidang sengketa Pilpres 2024. Yusril menegaskan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi seharusnya didasarkan pada hukum dan bukan pada pandangan etis atau filosofis semata. Ini menunjukkan adanya perselisihan interpretasi tentang peran dan relevansi pandangan etis dalam proses hukum politik.
Dalam menanggapi tanggapan Yusril Ihza Mahendra terhadap pandangan Franz Magnis Suseno, penting untuk mempertahankan argumen dan posisi yang disampaikan oleh Magnis Suseno. Meskipun Yusril mengkritik pendekatan "judgemental" yang dianggapnya dilakukan oleh Magnis Suseno, argumen yang disampaikan oleh Magnis Suseno memiliki dasar yang kuat dalam prinsip-prinsip etika politik.
Pertama, dalam konteks sidang sengketa Pilpres 2024, penting untuk diingat bahwa keterlibatan ahli seperti Franz Magnis Suseno merupakan bagian dari upaya untuk membawa sudut pandang filosofis dan etis ke dalam proses hukum politik. Pandangan tersebut membantu memperluas cakupan diskusi dan memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih holistik dan berbasis pada nilai-nilai moral.
Kedua, argumentasi Magnis Suseno tentang tanggung jawab moral seorang presiden terhadap seluruh masyarakat dan pentingnya menjaga integritas proses politik adalah prinsip-prinsip yang tidak boleh diabaikan. Penggunaan kekuasaan oleh seorang presiden harus selalu diarahkan untuk kepentingan bersama dan tidak boleh digunakan untuk keuntungan pribadi atau kelompok tertentu.
Dengan demikian, dalam menanggapi kritik dari Yusril Ihza Mahendra, penting untuk menegaskan bahwa pandangan etis dan filosofis seperti yang disampaikan oleh Franz Magnis Suseno memiliki relevansi yang besar dalam menegakkan prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan. Ini merupakan panggilan untuk semua pihak yang terlibat dalam proses hukum politik untuk mempertimbangkan dan menghormati perspektif-perspektif yang beragam, termasuk pandangan yang bersifat normatif dan filosofis.
Pandangan Franz Magnis Suseno tentang penggunaan kekuasaan presiden dapat dirangkum sebagai berikut: Seorang presiden memiliki hak untuk menyuarakan dukungan terhadap kandidat pilihan pribadinya, namun penggunaan kekuasaan untuk tujuan tersebut dapat menjadi pelanggaran etika berat.
Presiden seharusnya bertindak secara netral dan adil terhadap semua kandidat dalam konteks pemilihan presiden. Penggunaan kekuasaan untuk memberikan dukungan kepada pasangan kandidat tertentu dapat merusak integritas proses politik dan membahayakan prinsip demokrasi.
Seorang presiden memiliki tanggung jawab moral untuk bertindak demi kepentingan semua warga negara, tanpa memihak kepada kelompok atau individu tertentu. Penggunaan kekuasaan haruslah dilakukan dengan penuh pertimbangan etis dan moral, mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau politik. Dengan demikian, pandangan Magnis Suseno menekankan pentingnya menjaga integritas, netralitas, dan keadilan dalam penggunaan kekuasaan oleh seorang presiden, serta tanggung jawab moralnya terhadap seluruh masyarakat.
Posisi Franz Magnis Suseno memiliki implikasi yang signifikan terhadap tata kelola negara dan masyarakat, yang dapat direfleksikan sebagai berikut.
Dengan menekankan pentingnya netralitas dan adil dalam proses politik, pandangan Magnis Suseno membantu menjaga integritas demokrasi. Presiden yang menggunakan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu dapat mengancam prinsip-prinsip demokrasi yang mendasari negara.