Puisi | Tak Terduga
Di bawah remang malam yang lembut,
Langkahnya terhenti, hati pun membara,
Saat hembusan angin membelai wajah,
Dan aroma bunga-bunga malam menguar.
Dia, yang hatiku jadi rumah,
Membawa perasaan dalam diam,
Seakan mengulang kisah-kisah lama,
Di mana cinta dan takdir menyatu dalam sejarah.
Aku tahu tentang perasaannya yang nyata,
Di balik senyum yang ia sematkan,
Seperti melodi kuno yang mengalun,
Menyiratkan perjalanan panjang ke masa lalu.
Mungkin aku seperti batu yang teguh,
Tak tergoyahkan oleh ombak cinta,
Namun gelombang emosi menghantam,
Merasakan getaran dalam keheningan.
Maafkan aku, oh wanita penuh cinta,
Aku, terpaku dalam kehampaan,
Seakan terdampar di tepian lautan,
Mendengarkan nyanyian angin yang meminta ampun.
Di bawah bintang yang bersinar terang,
Aku berharap kau menemukan bahagia,
Sebagaimana warna-warni langit senja,
Menggambarkan kisah cinta yang tak terduga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H